Sebelum terbakar, kata Bustami, ia curiga saat hendak shalat tahajud melihat rantai dan gembok warung terlihat terbuka. Dia pun langsung masuk ke warung untuk memeriksa.
"Saya menyadari pencuri telah mengambil beberapa pak rokok yang saya kira jika diuangkan sekitar Rp 3 juta. Setelah menyadari warung dicuri, saya melihat ada api membakar kasur yang biasa dipakai di dalam warung diikat dengan delapan tabung gas berukuran tiga kilogram, saya lari, lalu terjadilah ledakan yang membakar warung," kata Bustami, Kamis (13/2/2014).
Setelah meledak, lanjut dia, api kemudian berkobar dan membakar warung hingga ludes. Bustami menduga kebakaran tersebut bermotif dendam yang dilakukan seseorang. Namun, ia merasa sejauh ini tidak memiliki musuh.
Bustami memperkirakan kerugian yang dialaminya berkisar Rp 50 juta. Hal itu berdasarkan perhitungan kerugian dagangan dan bangunan warung miliknya.
"Saya masih bisa menerima kalau isinya saja diambil, namun jangan sampai warung saya juga ikut dihabiskan," katanya sedih.
Dari olah TKP polisi setempat, pelaku diduga mencongkel gembok menggunakan sebuah celurit. Hal ini terbukti dari ditemukannya senjata tajam tersebut tidak jauh dari warung milik Bustami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.