Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan, 8 Motor Korban Awan Panas Sinabung

Kompas.com - 03/02/2014, 16:19 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis


KARO, KOMPAS.com - Tim evakuasi masih melaksanakan pencarian korban awan panas di Desa Sukameriah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara hingga Senin (3/2/2014). Dari pencarian telah ditemukan 8 motor (7 unit ada nomor polisi dan 1 lagi bodong), 1 tas berisi laptop Acer, 1 tas handycam (tidak ada isinya) dan 2 buah helm.

"Selain itu, belum ditemukan adanya korban jiwa lain di lokasi pencarian tim gabungan," terang Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Senin.

Dia mengatakan, kondisi abu vulkanik tebal yang menutupi lahan dan adanya susulan awan panas di Desa Sukameriah menyebabkan evakuasi sulit dilakukan. Sementara, pada pukul 12.30 WIB berdasarkan rekomendasi PVMBG, proses pencarian dihentikan karena terjadi erupsi setinggi 2.500 meter dan luncuran awan panas 2.500 meter.

Tim SAR Gabungan masih menunggu kondisi aman. Strategi evakuasi mendasarkan pada rekomendasi PVMBG di lapangan. "Ada 170 personel Tim SAR Gabungan dikerahkan untuk evakuasi korban awan panas. Tim terdiri dari 35 orang Kodim 0205 TK, 30 orang Yon 125/SMB, 41 orang Brimob, 20 orang Basarnas, 10 satpol PP, dan 34 relawan," jelasnya.

Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat awan panas gunung Sinabung mencapai 15 orang, antara lain 7 mahasiswa, 4 pelajar, 3 warga Sukameriah, 1 warga Kabanjahe dan 2 orang luka-luka.

"PVMBG merekomendasikan radius 5 kilometer harus kosong dari aktivitas penduduk. Penjagaan diperketat agar masyarakat tidak dapat masuk ke zona berbahaya," ujar Sutopo.

Adapun 5 desa yang sangat berbahaya di radius 3 - 3,5 km yaitu Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Sigarang-garang, dan Sukanalu adalah daerah yang paling berbahaya. "Siapapun jangan masuk pada daerah tersebut," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com