Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Ayam Mati Mendadak, Warga Ciamis Waspada Flu Burung

Kompas.com - 23/01/2014, 17:11 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

CIAMIS, KOMPAS.com - Sebanyak 10.000 ekor ayam mati mendadak di beberapa kandang peternakan di Dusun Gebot, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis selama tiga hari terakhir. Warga setempat resah karena khawatir penyebab kematian diduga oleh virus H5N1 atau flu burung.

Salah seorang pemilik ternak, Anda Suhanda mengatakan, kematian ayam ternaknya telah terjadi selama tiga hari ini. Setiap ayam ternaknya yang mati, bisa mencapai ribuan ekor secara bersamaan.

"Matinya tak tahu apa penyebabnya. Bahkan pernah ditemukan ayam pada mati mencapai ribuan ekor. Ada satu kandang hampir habis sekaligus," jelas Anda saat dimintai keterangan, Kamis (23/1/2014).

Menurut Anda, gejala ayam yang mati awalnya seperti demam. Selang beberapa jam kemudian, ayam-ayam tersebut ditemukan telah mati. Hampir sepuluh kandang yang total isinya 10.000 ekor ayam petelur mati semuanya. "Ayam petelur saya yang mati kalau dihargakan bisa mencapai ratusan juta rupiah," kata dia.

Sementara itu, beberapa petugas dari Dinas Peternakan Ciamis, langsung mengambil sampel beberapa ayam yang mati mendadak tersebut. Mulai dari kotoran, air liur, dan pemeriksaan mata ayam.

"Sampel nantinya akan dianalisa di laboratorium. Sekarang ini kita belum bisa menyimpulkan apakah positif flu burung atau tidak. Memang kalau gejala ada dengan kematian ayam mendadak secara bersamaan," jelas Wasdi, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis.

Selain pengambilan sampel, kata Wasdi, pihaknya pun memberikan vaksin ke kandang peternakan tersebut. Langkah itu dilakukan agar penyebaran virus tidak meluas. Bahkan, beberapa pekerja di peternakan pun diwajibkan sterilisasi supaya penyebaran virus tak menular ke manusia.

"Selain penyemprotan vaksin, kita juga melakukan sterilisasi kepada manusia. Kalau untuk hasilnya masih menunggu lab," ujar dia.

Kejadian ini membuat khawatir beberapa peternak ayam lain dan warga setempat. Apalagi penyebaran virus berbahaya ini bisa mematikan bagi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com