Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Chikungunya Menjangkit di Pamekasan

Kompas.com - 23/01/2014, 13:22 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menetapkan wabah Chikungunya yang menyerang warga sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Hal itu karena penularannya sudah merambah ke empat kecamatan, yang sebelumnya hanya dua kecamatan. Empat kecamatan yang sudah diserang wabah Chikungunya, masing-masing Kecamatan Larangan, Kecamatan Pademawu, Kecamatan Kadur dan Kecamatan Pakong.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Pamekasan, Rusdi Saleh mengatakan, status KLB itu karena ada satu tersangka yang terserang Chikungunya.

Setelah itu, serangan semakin menular dari satu dusun, hingga antardesa dan sampai antarkecamatan.

"Saat ini terus kita pantau penularannya. Namun sementara berdasarkan laporan masing-masing kecamatan masih empat kecamatan dari 13 kecamatan yang terserang Chikungunya," kata Rusdi, Kamis (23/1/2014).

Lebih lanjut Rusdi menjelaskan, meskipun tidak sampai menyebabkan kematian kepada penderita, namun Chikungunya patut diwaspadai karena menyebabkan warga kaku di persendian, sakit di sekujur badan, demam dan sakit pada tenggorokan.

Masa serangan chikungunya paling lama tujuh hari. "Masyarakat jangan panik meskipun terserang Chikungunga. Penyakit itu akan sembuh dengan sendirinya walaupun tanpa pengobatan. Namun yang perlu diobati pada demam dan nyeri persendian saja," ungkapnya.

Berdasarkan data di Dinkes Pamekasan, wabah Chikungunya baru pertama kali menyerang Kabupaten Pamekasan. Wabah itu menyerang suatu daerah pada siklus 20 tahunan. Namun sebelumnya di Pamekasan belum pernah terjadi wabah Chikungunya.

"Hasil uji laboratorium belum memastikan bahwa wabah itu Chikungunya. Namun jika melihat indikasinya mengarah ke Chikungunya," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com