Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Cianjur Terserang Cikungunya

Kompas.com - 09/11/2009, 15:31 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com- Ratusan warga Kampung Darmaga, Desa Suka Ratu, Kecamatan Bojong Picung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan terserang penyakit cikunguya. Puluhan warga lainnya hingga kini bahkan belum terdata, dan hanya diperiksa mantri desa.

Ketua RW setempat Obieh, Senin (9/11), menyatakan, saat ini sedikitnya 87 kepala keluarga di kampungnya terserang penyakit cikunguya. Peristiwa yang sempat membuat geger warga itu terjadi dua hari lalu, di mana salah seorang warga mengalami panas tinggi dan tiba-tiba lumpuh.

Hal yang sama menimpa puluhan warga lainnya. Bahkan mereka mengaku sempat kejang-kejang dan seluruh persendian pegal dan linu.

Yeni (26) warga setempat, awalnya mengalami gejala gatal-gatal, suhu badan panas tinggi, kejang-kejang disertai lumpuh secara tiba-tiba. Ia sempat memeriksakan diri ke puskesmas setempat. Namun hingga hari kedua tidak ada perubahan, tubuhnya semakin lemas dan tidak dapat bergerak.

"Tiba-tiba saja, seluruh persendian linu, tubuh lemas tidak dapat digerakan. Semuanya sakit, ini hanya berlangsung 2 hari," katanya.

Selang beberapa hari, Risman (6) anaknya dan Ruhendi (29) suaminya serta ibunya Acah (59) mengalami hal yang sama. Mereka hanya bisa tergolek lemas di dalam satu rumah. "Kami seisi rumah mengalami hal yang sama. Kami sempat berfikir ini penyakit kiriman, namun kata mantri desa kami terserang cikunguyah," ucapnya.

Sebagian warga tersebut, tergolek lemas di rumahnya masing-masing karena tidak kuat untuk berjalan. Sehingga pihaknya meminta mantri desa untuk memeriksa warga tersebut. "Itu yang baru terdata, masih banyak yang belum. Jumlahnya mencapai ratusan orang. Mereka mendapatkan obat dari mantri karena tidak kuat berjalan ke puskesmas untuk berobat," kata Ketua RW Obieh tuturnya.

Harapan warga pihak terkait di Pemkab Cianjur, segera menerjunkan tim guna, memberikan pertolongan bagi warga yang terserang cikungunyah dan mencegah penyakit tersebut berjangkit ke warga lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com