Hingga pukul 15.45 Wita, air masih cukup tinggi. Banjir setinggi sekitar 80 centimeter tersebut memaksa kendaraan yang ingin melalui jembatan tersebut memutar balik. Beberapa kendaraan terlihat terjebak di tengah jembatan yang menjadi langganan banjir setiap hujan turun dalam intensitas tinggi.
"Setiap saat jika hujan lebat dan lama, kami pasti kena banjir," keluh Arman yang rumahnya juga ikut dimasuki air.
Selain di Sumompo, sebagian rumah warga di Tuminting juga dimasuki air setinggi lutut orang dewasa. Drainase kota yang buruk membuat air cepat meluap ke jalan dan mengenangi rumah warga.
Di Pusat Kota Manado, halaman Sekolah Dasar (SD) 4 dan 5 serta SD Inpres 39 di Jalan Kartini berubah menjadi kolam air. Air yang mengenangi halaman sekolah tersebut lebih diakibatkan karena pengerjaan proyek Instalasi Pembuangan Air dan Limbah yang hingga kini belum juga rampung, dan mengakibatkan saluran air berantakan.
"Sejak dikerjakan proyek itu, lingkungan kami di sini selalu digenangi air, walau hujan hanya sedikit. Bahkan saat tidak sedang hujan pun, banyak air yang tergenang karena ada pipa air yang bocor kena pengerjaan proyek itu," ujar Siswanto, warga di jalan Kartini.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Manado sejak subuh. Kendati menjelang sore, hujan sudah muali berhenti, tetapi langit Manado masih diselimuti awan hitam pekat. Gerimis masih terus turun.
Wakil Wali Kota Manado, Harley Mangindaan yang turun memantau keliling kota meminta warganya untuk terus waspada, terlebih yang tinggal di lokasi-lokasi rawan longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.