Mereka mempersoalkan penggurukan tanah untuk pendirian pabrik kopi di Desa Sayung. Pasalnya, pengerukan tanah diyakini berdampak pada tertutupnya saluran pembuangan air sehingga ratusan hektar sawah terendam air.
Masrur, Kepala Desa Loireng mengatakan, warga meminta agar pihak proyek membuka saluran gorong-gorong di depan lokasi masuk pabrik, agar aliran Sungai Bonjol yang merupakan saluran utama pembuangan air di tiga desa dapat berjalan lancar.
"Semestinya lokasi masuk pabrik dibuat jembatan, bukan diurug seperti ini, sehingga tidak menutupi saluran air. Lha kalau gorong-gorong tersumbat jelas aliran pembuangan yang bermuara ke pantai utara tidak bisa lancar," kata Masrur.
Warga meminta agar Dinas Pekerjaan Umum Demak menertibkan batas saluran pembuangan air di sejumlah pabrik baru di wilayah Kecamatan Sayung. "Air hujan tidak bisa mengalir dan menggenangi sawah karena tertutup akibat pengerukan ini. Kami mendapat laporan, 29 hektar sawah mati karena terendam air berhari-hari," imbuh Masrur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.