"Iya benar, orangtua dan keluarga korban sudah melaporkan kejadian yang menimpa anak mereka," ujar Kasubag Humas Polresta Manado AKP Jhonny Kolondam, Kamis (12/12/2013) malam.
Berdasarkan laporan kepolisian, CP mengalami perkosaan itu pada 15 Oktober 2013 malam. CP dan sopir angkutan yang ditumpanginya saling kenal karena sopir itu adalah warga satu desa.
Bukannya mengantar CP ke rumah, sopir itu justru membawa remaja itu ke sebuah tempat tak jauh dari desa mereka. Diduga, sejak awal, sopir itu sudah berniat memerkosa CP.
Dugaan tersebut muncul karena, begitu tiba di lokasi yang sepi itu, sopir angkutan kota tadi langsung tiga kali menampar CP. Dia pun mengambil batu dan mengancam akan menggunakannya untuk memukul bila CP berteriak.
Berikutnya, sopir itu pun memerkosa CP di bawah pohon pisang di tepi jalan. Ancaman pun diulang lagi agar CP tak menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun.
Rentetan peristiwa tersebut hanya singgah di buku harian CP, sampai suatu ketika ibu CP tak sengaja membacanya. Rabu (11/12/2013), laporan kepolisian pun dibuat. Menurut Jhonny, kasus ini sedang didalami, dan pelaku masih diburu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.