Anggaran Rp 208 juta swakelola oleh masyarakat di Desa Wewo. Dibangun 12 September 2013. “Jadi ini dilakukan karena kepedulian, menghargai harkat dan martabat, karena semua masalah sosial, adat dibicarakan dalam rumah adat yang sudah dinantikan bertahun-tahun oleh masyarakat," Richard Safkour, General Manager PLN NTT, Jumat (15/11/2013).
Safkour menjelaskan, pembangunan rumah adat Gendang Wewo sebagai kepedulian dari PLN NTT yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ulumbu.
Kepala Desa Wewo, Petrus Mada Ragat, mengutarakan kebanggaan warganya karena PLN sudah menanggapi aspirasi masyarakat yang disampaikan beberapa tahun lalu dan membangun Gendang Wewo.
“Perencanaan pembangunan rumah adat Gendang Wewo sudah dilakukan masyarakat bertahun-tahun tetapi belum terlaksana. Lalu, masyarakat menyampaikan aspirasi kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ulumbu,” ujar Ragat.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Tetua Adat Gendang Wewo Hendrikus Amak. “Selama ini kami melakukan upacara adat di rumah-rumah, tetapi mulai sekarang kami melakukan pertemuan di rumah adat Gendang Wewo,” jelasnya.
Ampak menambahkan, masyarakat Gendang Wewo telah menyerahkan lahan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi Bumi Ulumbu. “Kami bangga karena dari tanah kami dapat menerangi warga Nusa Tenggara Timur dengan ada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Ulumbu. Ini berkat bagi semua masyarakat Manggarai dan Manggarai Timur,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.