Bikin Sumur Kering, Warga Segel Proyek Hotel

Warga melontarkan protes atas keberadaan proyek tersebut, yang diyakini sudah membuat sumur di kampung mereka mengering dan menganggu kenyamanan warga.

Warga sempat mencoba merangsek masuk ke dalam proyek, dan mengusir para pegawai yang tengah bekerja. Namun, emosi warga sempat bisa diredakan, setelah aparat kepolisian mengimbau warga untuk tidak bertindak anarkistis.

Warga pun melanjutkan orasi mereka dengan memblokir pintu masuk proyek, dan memasang poster bertuliskan kecaman terhadap pihak hotel tersebut.

Tak berselang lama, suasana kembali memanas. Hal itu terjadi ketika mediasi tengah dilakukan Satpol PP terhadap warga dan perwakilan hotel. Salah satu warga menuding pihak hotel telah berbohong dengan menunda-nunda dana kompensasi bagi warga dan memperbaiki saluran air milik warga.

"Anda berjanji tidak lebih dari seminggu akan memperbaiki saluran air, namun nyatanya sampai saat ini belum terwujud," kata Sugeng salah satu warga kepada perwakilan hotel.

Selain itu, warga juga mendesak pihak hotel untuk menunjukan izin pembangunan. Warga semakin emosi setelah mengetahui pihak hotel tidak bisa menunjukan izin tertulisnya. "Proyek sebesar ini pastinya ada izin, saya yakinkan itu, tapi tunggu dulu," kata Budi Haka, juru bicara hotel kepada warga.

Melihat ketidaksiapan pihak hotel tersebut, Satpol PP dan Polsek Colomadu, mengimbau semua kegiatan pembangunan untuk dihentikan terlebih dahulu. Warga yang sudah geram pun segera meminta alat berat di pinggir jalan disingkirkan, karena mengganggu arus lalulintas.

Warga akhirnya membubarkan diri setelah mendapat jaminan bahwa selama tidak ada izin, proyek pembangunan hotel bernama Alana tidak akan dilanjutkan. Pihak hotel pun berjanji akan memperbaiki sistem air bersih milik warga.