Menurut Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Farman, oli yang dioles merata di tubuh mayat itu untuk menghilangkan aroma tidak sedap yang keluar dari mayat. "Ini masih kita selidiki, mengapa tubuh mayat itu diolesi dengan oli," katanya, Kamis (17/10/2013) kepada wartawan.
Mulanya, diduga mayat itu dibakar karena saat ditemukan, sekujur tubuh mayat ini dalam keadaan gosong seperti bekas terbakar mulai kepala, tangan, badan, hingga kaki. Anehnya, baju yang dikenakan masih utuh. "Rumput di sekitar mayat juga tidak ada yang nampak seperti habis terbakar," tambahnya.
Polisi menduga, taman Bundaran Waru itu hanya tempat pembuangan. Mayat dengan nama Nartono, alamat Dusun Turi, Desa Krembangan, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek itu meninggal di tempat lain.
"Tapi kami masih belum pastikan, mayat Nartono adalah korban pembunuhan. Kami masih kumpulkan bukti-bukti," kata Farman.
Hari ini, mayat Nartono rencananya akan dibawa pulang ke Trenggalek. Polisi sudah mengonfirmasi keluarganya di Trenggalek, dan membenarkan bahwa Nartono adalah anggota keluarganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.