Tradisi ini digelar sehari menjelang Idul Adha dan merupakan cara warga setempat untuk menghormati hewan kurban yang akan disembelih. "Layaknya mantenan atau pernikahaan, sapi-sapi ini akan dirias secantik mungkin," ujar Abdul Kahfi, anggota panitia Idul Adha di Desa Wates Tani, Senin (14/10/2013).
Tahun ini, tradisi turun temurun ini, empat ekor sapi dijadikan manten atau pengantin sebelum diserahkan ke masjid setempat.
Prosesi Manten Sapi ini pun menyita perhatian warga. Awalnya keempat sapi itu dimandikan dengan air kembang agar bersih. Selanjutnya sapi-sapi itu dikalungi hiasan bunga tujuh rupa agar terlihat cantik atau tampan layaknya pengantin. Tubuh mereka kemudian diselubungi kain putih.
Setelah prosesi menghias selesai, sapi-sapi itu diarak ratusan warga menuju masjid untuk diserahkan ke panitia kurban. Tak lupa pula, ratusan ibu-ibu pun juga meramaikan dengan membawa peralatan rumah tangga serta bumbu untuk persiapan saat penyembelihan sapi.
"Artinya sapi-sapi ini untuk dimuliakan sebelum nantinya disembelih untuk kurban. Dan yang paling penting adalah bertujuan bertujuan mengajak warga yang belum berkorban pada Idul Adha kali ini agar tahun depan dapat berkurban pula," jelas Abdul Kahfi.
Sementara itu, bagi sejumlah warga yang ikut rangkaian Manten Sapi mengaku sangat senang dengan menjaga tradisi tersebut. Karena bagi mereka banyak tradisi lokal yang hilang akibat tidak dapat memaknai secara arti yang sebenarnya.
"Bukan hanya semata syiar agama, tapi ini juga merupakan alat komunikasi dalam menjaga tradisi lokal," ujar Mulyono, salah satu warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.