Dari informasi yang dihimpun, mayat itu ditemukan kali pertama oleh beberapa warga yang sedang melintas di lokasi. Namun, mereka masih takut mengangkat mayat tersebut. Mayat baru bisa dipindahkan oleh polisi dan para relawan Guruh Merapi beberapa saat kemudian.
Jangkung, salah satu relawan mangaku tahu informasi penemuan mayat melalui radio Handy Talky (HT). "Saya datang ke sini sekitar jam 15.30 WIB karena mendengar informasi melalui HT. Waktu itu mayat masih di air dan belum dievakuasi ke pinggir," kata Jangkung.
Kapolsek Mungkid, AKP Angudi Sambodo mengatakan, saat tiba dilokasi sekitar pukul 15.30 WIB, mayat masih mengapung di tengah sungai dan tersangkut di bebatuan. Menurut Angudi, ketika dievakuasi, jenazah sudah dalam keadaan membusuk dan membengkak, serta beberapa bagian tubuh mengelupas.
Saat ditemukan, mayat masih mengenakan pakaian berupa baju hem berwarna coklat dan celana jeans biru. "Posisinya tertelungkup. Kami juga tidak menemukan identitas apapun yang dibawa. Kalau dilihat dari kondisinya, mayat diperkirakan sudah meninggal sekitar 2-3 hari lalu," kata Angudi.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, mayat yang diperkirakan berumur sekitar 40 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan untuk diidentifikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.