Jangankan untuk bekerja menghidupi diri, untuk mandi dan buang air besar pun, Jamisa harus menanti bantuan dari para tetangga yang masih peduli kepadanya.
Di dalam gubuk berukuran 4x6 meter, Jamisa hidup sendiri setelah ditinggal mati oleh suaminya lima tahun silam. “Sakitnya sejak tujuh tahun lalu, tapi baru lumpuh total lebih dari setahun lalu. Saya hanya bisa menggerakkan tangan, semua tetanggalah yang bersimpati membantu saya mulai dari makan dan mengurus pakaian,” ujar Jamisa yang ditemui belum lama ini.
Berkali-kali Jamisa mencoba mengobati sakitnya ke Puskesmas atau bahkan dukun kampung, namun kondisinya tak kunjung membaik, Bahkan kini ia menjadi lumpuh total.
Dua anaknya yang sudah menikah kini merantau ke Malaysia untuk mencari nafkah. Akhirnya, tak jarang, para tetangga bergantian membawa makanan atau minuman untuk Jamisa.
Kini, alasan biaya menjadi satu-satunya kendala bagi Jamisa untuk mencari kesembuhan.
Ahmad Jais, salah seorang tetangga yang menaruh prihatin atas nasib janda lumpuh yang tak berdaya ini berharap ada upaya serius Pemerintah untuk mebantu kesembuhan Jamisa.
“Kasihan, janda miskin hidup sendiri dalam keadaan lumpuh. Jangankan bekerja makan saja harus membutuhkan pertolongan orang lain,” ujar Ahmad Jais.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.