Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga: Saat Ledakan Terjadi, Bau Bubuk Petasan Sangat Menyengat

Kompas.com - 29/09/2013, 13:16 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


BONDOWOSO, KOMPAS.com - Warga Gang Malabar Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Bondowoso, Bondowoso, Jawa Timur, berhamburan keluar rumah, saat terjadi ledakan besar di rumah Serka Agus Suryadi (45), Minggu (29/9/2013). Tak terkecuali Abdul Imam (60). Saat terjadi ledakan, Abdul mengatakan tercium bau bubuk petasan.

"Waktu itu asapnya sangat pekat dan membumbung tinggi, hingga menutup pandangan di rumah warga. Saat itu juga tercium bau bubuk petasan yang sangat menyengat," ungkapnya.

Agus Suryadi yang juga menjadi korban tewas dalam insiden ini dikenal senang terhadap petasan. Bahkan tiap tahun, saat Hari Raya Idul Fitri, yang bersangkutan selalu membakar petasan.

"Tapi saya tidak tahu, apakah itu beli atau buat sendiri," tambah Abdul.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lapangan, rumah warga di sekitar lokasi kejadian rusak parah. Atap runtuh, genteng berserakan, kaca jendela pecah, bahkan tembok rumah retak.

"Waktu itu ledakannya seperti gunung meletus, sangat besar. Saya langsung lari menyelamatkan diri, karena genteng rumah saya runtuh semua," ujarnya.

Seperti diberitakan, ledakan besar terjadi di Gang Malabar, Keluarahan Kota Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (29/9/2013), sekitar pukul 07.00. Ledakan ini menewaskan dua orang dan mengakibatkan 20 rumah rusak, 5 di antaranya rusak parah sampai rata dengan tanah.

Menurut keterangan Kapolres Bondowoso AKBP Sabilul Alief, ledakan diduga berasal dari rumah milik seorang anggota Koramil 02 Curahdami Bondowoso bernama Serka Agus Suryadi (45) yang tewas dalam insiden ini. Selain Agus, Tara (13), tetangga korban, juga disebutkan tewas akibat ledakan ini. Diduga, ledakan terjadi karena bahan peledak potasium yang biasa dipakai sebagai bahan membuat petasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com