Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pedagang Bandara Tuntut Relokasi

Kompas.com - 13/09/2013, 20:20 WIB
Kontributor Bali, Muhammad Hasanudin

Penulis


DENPASAR, KOMPAS.com - Ratusan pedagang Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bandara (P2B) berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Bali, Jum'at (13/9/2013). Mereka menuntut kejelasan rencana relokasi pasca terusir dari Bandara sejak proyek renovasi Bandara berlangsung.

Massa semakin kesal karena pihak pengelola Bandara yang telah menyepakati rencana relokasi sampai saat ini belum memberi kepastian. "Kita sudah disuruh pindah, tapi sampai saat ini kita belum ada kepastian tempat," ujar Wayan Sukses, Ketua P2B, Wayan Sukses.

Tak lama setelah massa berorasi di depan Kantor Gubernur, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta mendatangi para pengunjuk rasa. Sebagian massa yang emosional sempat berteriak-teriak di depan Sudikerta akibat nasib mereka terkatung-katung selama ini.

Setelah diberi kesempatan berbicara oleh pengunjuk rasa, Sudikerta yang mengaku baru lima hari lalu diberi mandat untuk menyelesaikan masalah ini berjanji akan memperjuangkan nasib pedagang.

"Saya akan memperhatikan pak semua. Tidak ada saya ingin menelantarkan. Tidak ada," tegas Sudikerta.

Rencananya dalam waktu dekat Sudikerta akan bertemu dengan pengelola bandara untuk membahas masalah relokasi ini.

Meski menyerahkan masalah ini kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk menyelesaikannya, para pengunjuk rasa akan melakukan aksi yang lebih besar jika sampai akhir September ini belum ada kepastian relokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com