Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran, Beli Lumpia Pun Antre Berjam-jam

Kompas.com - 10/08/2013, 15:18 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Sejumlah pusat oleh-oleh khas Semarang banyak diserbu pemudik pada masa libur Lebaran. Salah satunya Lunpia Gang Lombok yang banyak diburu.

Lumpia, dengan kulit dari kulit tepung yang tipis dan berisi rebung, udang, dan telur, memang salah satu oleh-oleh khas Semarang.

Antrean panjang terlihat di toko khusus lumpia yang beralamat di Gang Lombok No 11 Semarang, Sabtu (10/8/2013). Pembeli datang dari berbagai daerah, dari dalam dan luar Semarang.

Lunpia Gang Lombok memang cukup dikenal dan menjadi salah satu tujuan wisata kuliner di Semarang. Meski toko yang tidak terlalu luas ini berada di gang sempit, para pembeli tetap rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan lumpia.

Nugroho (32), warga Semarang yang akan pergi ke luar kota, mengaku harus mengantre paling cepat dua jam untuk mendapatkan lumpia. "Memang biasa membawakan saudara lumpia ini, ya enggak apa-apa antre lama," ujarnya.

Ia mengatakan sering membeli lumpia sebagai oleh-oleh. Ia pun mengaku sudah meluangkan waktu khusus untuk membeli karena tiap libur akan antre cukup panjang.

Karena antrean yang panjang, para pembeli harus menuliskan nama dan jumlah lumpia yang akan dibeli. Setelah itu akan diberi tahu bahwa lumpiabaru siap paling cepat dua jam. Lumpia itu memang dibuat langsung di tempat tersebut.

"Tapi ini antrenya memang lama sekali, biasanya enggak selama ini. Mungkin karena memang baru buka hari ini," tambahnya.

Sejumlah pembeli lain juga terlihat sedikit kecewa karena urung makan lumpia di tempat tersebut. "Antrenya lama juga untuk makan di sini. Tadi sama rombongan rencana mau makan di sini, ya sudah dibawa pulang saja karena repot juga kalau makan di sini,"ungkap Lia (28), warga Solo, Jawa Tengah.

Lumpia merupakan kuliner khas Semarang dengan perpaduan rasa sedikit manis dan gurih. Makanan peranakan Tionghoa ini sudah dikenal pada sekitar akhir abad 19.

Pembuat Lunpia Gang Lombok dikenal sebagai keturunan asli dari pembuat lumpia pertama kali. Saat ini pengelola Lunpia Gang Lombok merupakan generasi asli keempat.

Makanan ini memang tidak hanya dijual di Gang Lombok, tetapi juga di sejumlah wilayah lain. Meski begitu pembeli lebih memilih Lunpia Gang Lombok karena memiliki cita rasa berbeda. Lumpia ini dijual Rp 12.000 per buah, baik yang basah maupun yang kering.

Bukan hanya di Lunpia Gang Lombok, antrean panjang pembeli oleh-oleh juga terjadi di sekitar kawasan Jalan Pandanaran Semarang. Sejumlah oleh-oleh yang diburu yakni bandeng presto, wingko babat, dan roti ganjel rel yang merupakan makanan khas Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com