Keluarga besar Handrianus yang sudah menunggu sejak malam langsung menumpahkan kesedihan dengan menangis. Ibu kandung Handrianus, Fransiska Soares, menangis histeris dan nyaris beberapa kali pingsan.
Begitu juga sang istri, Novita Andriani Naomi Monteiro, yang sedang hamil sembilan bulan anak pertama mereka, terlihat dibopong oleh beberapa orang anggota keluarganya karena tak sanggup berdiri.
Terlihat puluhan wartawan media elektronik, cetak, radio, dan online berkumpul di rumah duka setelah sebelumnya menjemput jenazah Handrinus di Kilometer 7 jurusan Atambua. Para kerabat dan kenalan Handrianus pun berbondong-bondong datang ke rumah duka.
Jenazah Handrianus akan dikebumikan pada Selasa (9/7/2013), di Desa Sainoni, Kecamatan Bikomi Utara, TTU, tepatnya di samping makam ayahnya, Paulinus Tnopo Suni.
Diberitakan sebelumnya, Handrianus Suni mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tunggal di Halikelen, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Minggu (7/7/2013) sekitar pukul 19.00 Wita, seusai meliput berita di wilayah Belu.
Korban yang mengendarai sepeda motor jenis Honda Mega Pro melaju dari Atambua hendak ke Kefamenanu, TTU. Namun, saat berada di Halikelen atau tepatnya di Kilometer 12 arah barat Atambua, korban yang tak mampu mengendalikan laju sepeda motornya akhirnya menabrak sebuah mobil yang diparkir di sisi jalan.
Akibat tabrakan itu, Handrianus pun terjatuh dan kepalanya membentur aspal hingga tewas di tempat. Warga sekitar lokasi yang melihat kejadian itu lantas membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.