“Kita minta pihak Polres untuk segera panggil dan periksa Kadis Kimpraswil TTU, Isidorus Fallo, yang telah menyebarkan informasi bohong melalui media televisi nasional dan koran yang menyatakan kalau jatuhnya tiang jembatan Kote adalah akibat bencana alam, tanpa melalui sebuah kajian teknis terlebih dahulu,” kata Direktur Lakmas Cendana Wangi, Viktor Manbait, kepada Kompas.com, Minggu (30/6/2013).
Menurut Viktor, pernyataan kepala dinas itu merupakan bentuk kebohongan publik dan menyesatkan karena bila kejadian saat itu menelan korban jiwa, apakah kepala dinas bersedia untuk bertanggung jawab?
“Jangan sampai menggadaikan masyarakat yang memang benar sudah sangat lama merindukan akan adanya sebuah jembatan, namun bukan sebuah jembatan yang setiap saat mengancam keselamatan nyawa masayarakat Noemuti yang nantinya akan melintas di atasnya. Jadi janganlah menggadaikan nyawa masyarakat Noemuti untuk menutupi kualitas kerja yang tidak professional,” tegas Viktor.
Selain itu, Viktor juga mengatakan agar polisi bisa memastikan keamanan dari bangkai beton yang roboh, tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan yang tidak jelas.
“Dalam pembangunan bagian bawah jembatan Noemuti, yang pasti seluruh konstruksi yang ada sekarang itu salah dan harus diganti, artinya telah terjadi gagal konstruksi. Akibat gagal konstruksi, negara telah dirugikan sebesar Rp 3 Miliar karena bangunan bagian bawah jembatan itu tidak bermanfaat,” timpal Viktor.
Kerugian lain, masyarakat tidak mendapat manfaat dari pembangunan jembatan itu. Sehingga, sangat beralasan apabila polisi memanggil dan memintai keterangan kepala dinas Kimpraswil TTU, yang secara prematur telah mengeluarkan pernyataan, tanpa peninjauan teknis terlebih dahulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.