MAGELANG, KOMPAS.com — Tasminati (40), warga Dusun Sabrang RT 4, RW 4, Margoyoso, Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menerima sumbangan dari pembaca
Kompas.com sebesar Rp 1.375.000. Wanita ini didiagnosis menderita penyakit langka,
asites permagna, yang mengakibatkan perutnya membesar penuh cairan.
Oleh dokter RS Dr Sardjito Yogyakarta, ia juga didiagnosis terserang
sirosis hepatis child C serta terdapat riwayat ulkus
kornea sinistra yang mengakibatkan kebutaan pada mata sebelah kirinya.
Kepada
Kompas.com, ibu dari Muyasaroh (6,5) itu mengaku senang ada pembaca
Kompas.com yang masih peduli untuk membantu dirinya. Ia sempat putus asa dan pasrah dengan kondisinya yang terus memburuk. Akibat penyakitnya itu, ia tidak bisa beraktivitas layaknya orang sehat.
"Alhamdulillah, masih ada yang ikhlas membantu saya. Terima kasih untuk pembaca
Kompas.com," ungkapnya, Sabtu (29/6/2013).
Bantuan tersebut, kata Tasminati, nantinya akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta menebus obat. Sepulang dari rumah sakit beberapa waktu lalu, ia harus terus minum obat yang berfungsi mengeluarkan cairan perutnya melalui urine.
Istri dari Sarmono (38) itu mengatakan, belum lama ini ada sekelompok dermawan yang membantu pengobatan di RS Dr Sardjito, Yogyakarta. Selama lebih kurang 16 hari, Tasminati dirawat di sana. Sejak itu keadaannya sudah lebih baik. Cairan yang ada diperut telah disedot hingga berkurang 6 liter.
"Sekarang sudah bisa berdiri, sedikit jalan-jalan dan
nyuapi makan anak saya," katanya tersenyum.
Selama ini, uluran tangan dari pemerintah yang ia harapkan justru belum pernah ada. Tasminati mengaku tahun ini tidak lagi mendapat Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) ataupun Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Padahal tahun lalu dia mendapatkan jatah tersebut.
Pihak keluarga hingga para perangkat desa setempat juga sudah berusaha mengusulkan dirinya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang agar Tasminati mendapatkan jaminan kesehatan itu. Namun, hingga saat ini belum berbuah hasil menggembirakan.
Sekretaris Pemdes Margoyoso, Marjan Triyono mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha mengusulkan nama Tasminati ke Dinas Kesehatan. Namun, tanpa alasan yang jelas, Tasminati tidak mendapat baik Jamkesmas maupun Jamkesda.
"Bahkan, kami pernah membawa Bu Tasminati ke puskesmas agar petugas di sana percaya bahwa memang benar-benar ada warga kami yang sedang menderita dan membutuhkan pertolongan. Tapi tetap belum berhasil," ujarnya.
Menurut petugas Dinas Kesehatan, lanjutnya, penyakit Tasminati tidak masuk kategori
live saving yang dijamin Jamkesmas, seperti jantung, stroke, stres, cuci darah, hidrosefalus, dan kanker.
Pihaknya berharap, diagnosis dari RS Dr Sardjito itu bisa menjadi pertimbangan lagi bagi Dinas Kesehatan agar dapat memberikan Jamkesmas maupun Jamkesda bagi Tasminati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.