DEMAK, KOMPAS.com - Rabu Kliwon wewangian dupa semerbak di belakang kompleks bangunan Jawa-Eropa bekas gudang opium era penjajahan Belanda di Demak.
Di antara asap dupa yang menggumpal, sekerumun orang berpakaian dinas batik duduk melingkar beralas tikar di sana. Satu orang lainnya berpakaian serba hitam merapal doa memimpin ritual.
Sementara di tengah-tengah kerumunan itu nampak air bunga mawar dalam wadah, sajian nasi gunungan, ingkung ayam, buah-buahan dan hasil bumi lainnya.
Baca juga: Kirab Waisak Candi Mendut-Borobudur, Ribuan Umat Buddha Padati Jalanan
Usai pembacaan doa selesai, pemimpin ritual lantas memandikan tiga kereta kuda dengan air bunga yang sudah disiapkan.
Pemimpin ritual, Ahmad Widodo mengatakan, ritual ini disebut Guyangan, pembersihan atau penjamasan kereta kuda yang nantinya akan digunakan oleh Bupati Demak dalam event Grebeg Besar.
"Istilah Guyangan itu pembersihan, kita ambil bahasa daerah. Kalau guyang itu kerbau ya, seperti kendaraan dibersihkan," ujar Widodo kepada Kompas.com usai ritual Guyangan, Rabu (12/6/2024).
Menurutnya, meskipun Guyangan ini masuk tradisi baru, tapi konsep pembersihan atau penjamasan kereta kuda pemimpin Demak itu sudah dilakukan sejak era kerajaan.
Widodo mencontohkan, dahulu kala sebelum Raja Demak Sultan Fatah menaiki kereta kuda, kendaraan itu dijamasi dulu dengan air sumur tua yang berada di Alun-alun Demak.
"Zaman kerajaan Demak sudah ada, Kanjeng Sultan Fatah mau pakai itu kendaraan, keretanya itu dicuci dahulu dijamasi dahulu, pembersihannya di Alun-alun di situ ada sumur tua," paparnya.
Widodo menambahkan, dalam ritual Guyangan menyematkan doa khusus dan mohon restu kepada arwah para leluhur agar saat pelaksanaan acara nanti berjalan dengan lancar.
"Mohon pangestu juga orang-orang yang kasat mata yang sudah lama sebelum Kerajaan Demak maupun sekarang yang masih mencengkram di daerah," ungkapnya.
"Kita tetap mengasih hormat supaya ikut menjaga alam yang kasat mata ini dengan ridho Allah, dengan kekuasaan Allah, mereka akan siap diperintah Allah mau melaksanakan tugas," sambung Widodo.
Sebelum ritual, acara ditandai dengan penyerahan mandat dari Kepala Dinas Pariwisata Demak Endah Cahyarini yang disimbolkan bunga kepada pemimpin ritual Ahmad Widodo.
Endah mengatakan, Guyangan adalah rangkaian Grebeg Besar yang puncaknya nanti terdapat iring-iringan Prajurit Patangpuluhan dari Pendopo Pemkab Demak menuju Makam Sunan Kalijaga, Kadilangu pada Senin (17/6/2024)
Belakang rombongan Prajurit Patangpuluhan terdapat iring-iringan Bupati Demak bersama para pejabat Demak lainnya.
Baca juga: Ada Kirab Waisak, Jalur Mendut-Borobudur Ditutup, Peluang Cuan Tukang Ojek Dadakan