Permintaan Kambing Kurban Menurun Drastis, Pedagang Beri Diskon

DEMAK, KOMPAS.com - Dampak banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) pada bulan Februari dan Maret 2024 lalu rupanya masih dirasakan para pengusaha kambing jelang Idul Adha.

Pengasuh kambing milik H. Malik, Nur Hadi (50) menerangkan, jelang Idul Adha tahun lalu kandang tempatnya bekerja selalu dipenuhi pembeli maupun pedagang kecil.

Namun tahun ini merosot drastis hingga 50 persen. Bahkan tengkulak yang bisanya berdatangan pun kini sepi.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Pedagang Hewan Kurban di Magelang Mengeluh Sepi Pembeli

Hadi menduga, sepinya permintaan hewan kurban lantaran baru terkena musibah banjir yang menyebabkan para petani gagal panen.

"Tinggi kemarin, berkurang soalnya gagal panen itu kemarin. Kalau namanya orang kampung panenan, kalau sampai gagal dua kali itu kan (parah)," kata Hadi kepada Kompas.com, di kandang kambing H.Malik Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Kamis (6/6/2024) sore.

Dia mencontohkan, beberapa warga desa di Kecamatan Karanganyar setiap tahunnya memesan kambing tidak kurang dari 100 ekor. Namun kini pemesanan bisa dihitung jari.

"Kalau di kampung-kampung sebelum banjir itu ya 100. Bahkan, 100 lebih di dalam sini. Kalau ini kan sekitar 7 atau 8. Tapi yang nanya-nanya banyak," ungkapnya.

"Desa Wonoketingal, Karanganyar itu belum ada yang datang. Biasanya banyak yang datang. Jadinya masalah banjiran kemarin tuh, kan dua kali, gagal panen kemarin itu," sambung Hadi.

"Biasanya bakul kecil-kecil itu sudah banyak di sini, tapi berkurang seluruh Kabupaten Demak, ya sekitar 50 persen. Biasanya penuh tengkulak di sini," katanya.

Dia menambahkan, harga kambing yang dijual berkisar antara Rp 2,5 juta-Rp 6 juta. Harga tersebut sudah diskon atau lebih murah dari harga tahun lalu dengan selisih Rp 150.000-Rp 200.000.

"Harganya standar tidak mahal, cuma kemarin terdampak banjir itu, tidak tahu nanti sebentar lagi (laris)," tukasnya.