Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi RSUD Nunukan Kolaps, DPRD Desak Segera Ada Solusi: Demi Rakyat

Kompas.com - 06/06/2024, 20:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan terancam kolaps dan tak bisa beroperasi melayani masyarakat. 

Berdasar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan, total utang sejak 2021 yang ditanggung RSUD Nunukan senilai Rp 42.287.779.060. 

Menurut salah satu anggota dewan bernama Andre Pratama, masalah rumah sakit yang jadi rujukan 21 kecamatan tersebut sudah parah dan harus dicarikan solusi. 

"Kalau bisa pakai anggaran BTT (belanja tidak terduga), mungkin bisa segera digelontorkan saja. Ini masalah sudah parah, kalau tidak ada subsidi, kita akan sama-sama menyaksikan RSUD Nunukan tidak beroperasi dan Nunukan tidak punya rumah sakit," kata Andre.

Baca juga: RSUD Nunukan Kolaps, Utang Menumpuk, Obat Habis sampai Tak Mampu Bayar Air dan Listrik

DPRD kritik keras 

Ketua DPRD Nunukan Rachma Leppa Hafid dalam RDP yang dikuti 9 anggota dewan lainnya juga mengkritik kinerja Dewan Pengawas Dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). 

Menurutnya, kondisi RSUD yang terlilit utang sejak 2021 dan baru terungkap gara-gara adanya aksi mogok pegawai sungguh memprihatinkan. 

Baca juga: 3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan Cleaning Service RSUD Nunukan Mogok Masal

"Terus terang saya marah ini, bagaimana kerja Dewan Pengawas. Kan ada asisten 1, ada Kepala Badan Anggaran, dan Kepala Dinas Kesehatan. Jangan hanya bawa balpoin ke mana-mana, tapi bawa juga otak untuk berpikir. Kondisi RSUD sudah komplikasi begini kok dibiarkan," kata Leppa.

Sementara itu, aggota dewan bernama Andi Mutamir menyebut masalah RSUD, bukan masalah sepele, karena menyangkut nyawa orang banyak. 

"Ini kasus yang seharusnya dibicarakan jauh-jauh hari. Tapi, baru terbuka setelah mencapai kondisi nyaris tidak tertolong atau stadium akhir. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana nanti kalau ada pasien butuh transfusi darah, apa respons keluarga pasien yang rutin cuci darah. Tolong ini harus segera diselesaikan, dan harus ada solusi hari ini juga," kata dia.

Usulan DPRD

Dalam RPD tersebut anggota dewan sepakat memberi saran untuk memakai anggaran belanja tidak terduga atau BTT. 

Usulan ini juga menjadi rekomendasi yang disepakati Ketua DPRD Nunukan Rachma Leppa Hafid, dan Ketua Komisi III DPRD Nunukan, Hamsing. 

Bagian Anggaran Pemkab Nunukan, Elos, mengatakan, Pemda Nunukan akan segera menggelar rapat untuk mengatasi persoalan utang RSUD Nunukan.

"Kalau bisa pakai anggaran BTT (belanja tidak terduga), mungkin bisa segera digelontorkan saja. Ini masalah sudah parah, kalau tidak ada subsidi, kita akan sama-sama menyaksikan RSUD Nunukan tidak beroperasi dan Nunukan tidak punya rumah sakit," kata Andre.

Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Nunukan

RDP antara DPRD Nunukan dan managemen RSUD serta Pemkab Nunukan menyoal hutang RSUD yang menjadi ancaman kebangkrutan RSUD Kompas.com/Ahmad Dzulviqor RDP antara DPRD Nunukan dan managemen RSUD serta Pemkab Nunukan menyoal hutang RSUD yang menjadi ancaman kebangkrutan RSUD

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Nunukan, Hj Miskia menjelaskan, kondisi RSUD diambang bangkrut. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Regional
Kejari Aru Maluku Musnahkan Barang Bukti 42 Perkara Pidana

Kejari Aru Maluku Musnahkan Barang Bukti 42 Perkara Pidana

Regional
Sampah Menumpuk di Jalanan Pemalang, Sudah 5 Hari Belum Terangkut Semua

Sampah Menumpuk di Jalanan Pemalang, Sudah 5 Hari Belum Terangkut Semua

Regional
Hutan Adat Rusak, Warga Papua Minta Perusahaan Salatiga Bertanggung Jawab

Hutan Adat Rusak, Warga Papua Minta Perusahaan Salatiga Bertanggung Jawab

Regional
OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

Regional
Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak 'Treadmill' dan Jendela Hanya 60 Cm

Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak "Treadmill" dan Jendela Hanya 60 Cm

Regional
Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Regional
Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Regional
Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Regional
Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Regional
Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Regional
Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com