UNGARAN, KOMPAS.com - Sembilan remaja yang terlibat pengeroyokan di wilayah Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ditangkap polisi.
Pengeroyokan tersebut dipicu dendam pribadi salah seorang pelaku.
Kapolsek Ungaran Polres Semarang Kompol Giri Narwantono mengatakan, pengeroyokan tersebut terjadi pada Minggu (2/6/2024) pukul 00.30 WIB.
Korbannya yakni M. Samsul (18), pelajar di SMK swasta di Ungaran.
Baca juga: Diduga Terjerat Pinjol, Pria di Brebes Nekat Akhiri Hidup dengan Gantung Diri
Kejadiannya berlangsung ketika yang bersangkutan berniat pulang ke rumah neneknya.
"Dia beralamat di Kota Semarang, tapi sekolah dan tinggal di Ungaran, di rumah neneknya. Saat itu dia bersama rekannya bernama Haikal," kata dia, Minggu.
"Saat melintas di daerah setelah kolam renang Singapon, di area persawahan korban diadang sembilan remaja. Korban langsung dikeroyok, sedangkan rekannya melarikan diri," kata Giri.
Baca juga: Tabrak Mentok, Ibu dan Anak di Bantul Meninggal Dunia
Baca juga: Ramai soal Penyerangan di SMPN 1 Kasihan Bantul Yogyakarta, Ini Kesaksian Guru
Korban yang berteriak minta tolong beruntung diselamatkan oleh penjual angkringan bernama Septa Adi yang buka tak jauh dari lokasi pengeroyokan tersebut.
"Setelah menyelamatkan korban, penjual angkringan juga melapor ke polisi. Korban sempat dirawat di RSUD dr. Gondo Suwarno, sekarang kondisinya membaik," paparnya.
Mendapat laporan, anggota Polsek Semarang melakukan penyisiran dan berhasil menangkap sembilan pelaku tak jauh dari lokasi pengeroyokan.
"Pelaku ini masih usia pelajar, antara SMP dan SMA. Namun ada juga yang usia dewasa dan yang putus sekolah," ungkap Giri.
Baca juga: Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum
Penyebab pengeroyokan karena dendam pribadi, pelaku berinisial RA yang satu sekolah dengan korban.
"RA mengadu kepada rekannya melalui pesan singkat WA. Sehingga rekannya mengajak teman lain yang sedang nonton reog, kemudian bergerak bersama ke arah jalan yang biasa dilewati korban ke rumah neneknya, saat korban melintas terjadi pengeroyokan tersebut," jelasnya.
Inisial pelaku pengeroyokan adalah UP (16) putus sekolah warga Pringapus, SP (22) pekerja rumah makan di Semarang, dan RL (14) warga Bergas tidak sekolah. Pelaku lain, IH (14) pelajar SMP, AA (13) pelajar MTs, FN (15) pelajar SMP negeri.
"Kemudian ada FM (17) sekolah di SMK negeri dan RA (17) dan RM (16) sekolah di SMK swasta," jelas Giri.
Baca juga: Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.