Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Adha, Perajin Tusuk Sate Kewalahan Penuhi Permintaan Pasar

Kompas.com - 30/05/2024, 18:48 WIB
Aam Aminullah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Menjelang Idul Adha 1445 Hijriah, perajin tusuk sate, Solid Bamboo, yang berproduksi di Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat kewalahan dalam memenuhi permintaan pasar.

Maklum, momen Idul Adha, tidak lepas dari tradisi nyate yang dilakukan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Owner Solid Bamboo, Santoso Panoto (36), mengatakan, dalam sebulan mampu menghasilkan produksi sebanyak 6 ton tusuk sate.

 Baca juga: Cerita Pemilik Warung Sate yang Didatangi Ji Chang Wook, Pesan 30 Tusuk Sate Madura dan 30 Tusuk Taichan

Namun, menjelang Idul Adha ini, permintaan pasar naik lebih dari 100 persen.

"Dalam produksi tusuk sate ini, saya dibantu 14 pekerja. Dalam seminggu bisa menghasilkan 1-2 ton, sebulan rata-rata 6 ton."

"Tapi menjelang Idul Adha ini, kami kewalahan juga karena permintaan naik lebih dari 100 persen dari bulan biasa," ujar pria kelahiran Tangerang, 24 oktober 1988 kepada Kompas.com di tempat produksinya, Kamis (30/5/2024).

Pekerja Solid Bamboo menunjukkan proses produksi tusuk sate di Tanjungsari, Sumedang, Jabar, Kamis (30/5/2024). KOMPAS.com/AAM AMINULLAHKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Pekerja Solid Bamboo menunjukkan proses produksi tusuk sate di Tanjungsari, Sumedang, Jabar, Kamis (30/5/2024). KOMPAS.com/AAM AMINULLAH

Lulusan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) tahun 2006 ini menuturkan, tusuk sate hasil produksinya telah terdistribusi ke hampir seluruh kota besar di Indonesia.

"Sudah ada distributor di daerah-daerah, paling jauh ke Tuban dan Kalimantan. Kami juga langsung mengirimkannya ke sejumlah rumah makan. Harganya, Rp 15.000 per kilogram," tutur suami dari Clara Septiani ini.

 Baca juga: 5 Pasangan di Purworejo Menikah dengan Mahar Satu Tusuk Sate

Santoso menyebutkan, untuk menghasilkan tusuk sate dengan kualitas baik dan tahan lama, dibutuhkan waktu dan proses yang panjang.

"Tidak ada kendala, hanya, untuk menghasilkan kualitas yang baik butuh proses dan waktu cukup panjang. Sehingga, dengan dibantu 14 pekerja ini, produksi kami baru hanya 6 ton per bulan."

"Kalau soal bahan baku bambu yang digunakan, tidak ada masalah, karena bisa didapat mudah di tiap daerah di Jawa Barat," sebut Santoso.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata, Puncak Tertinggi di Sulawesi Barat

Regional
Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Dampak Cuaca Buruk, Petambak Udang di Kebumen Panen Lebih Awal

Regional
Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Terungkap Motif Pria Bacok Pacar Anaknya hingga Tewas, Sakit Hati Putrinya Dilecehkan

Regional
Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Malam Ini Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi, Semburkan Abu Tebal 900 Meter

Regional
Sejarah Kabupaten Semarang

Sejarah Kabupaten Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com