KOMPAS.com - Tiga pria melakukan teror penembakan ke warga yang melintas di jalan sejumlah titik di Surabaya, Jawa Timur.
Mereka adalah NBL (20, JKL (19) dan satu pelaku lagi anak di bawah umur akhirnya ditangkap Polda Jatim.
Berikut ini sejumlah fakta terkait kasus penembakan dengan airsoft gun tersebut.
Seorang tukang sampah, Kusharto menceritakan dirinya menjadi korban penembakan peluru plastik, pada Senin (21/5/2024).
Baca juga: Pilkada Surabaya, Petahana Eri-Armuji Galang Dukungan 6 Parpol
Kejadian ini bermula saat Kusharto sedang membuang sampah di kawasan Raya Babatan, sekitar pukul 04.30 WIB.
Tiba-tiba ia dipepet oleh mobil berwarna hitam, kaca mobil dibuka tapi lampunya semua dimatikan.
Kemudian, seorang penumpang mobil tersebut langsung menembakkan pistolnya sebanyak dua kali kepada korban.
Kusharto pun langsung berteriak kesakitan usai terkena tembakan itu.
"Langsung ditembak, duar duar, dua kali langsung, mengeluarkan api, jaraknya dua meteran. Penembaknya di kursi penumpang, gelap enggak kelihatan," jelasnya.
Setelah itu pelaku melaju dengan kencang meninggalkan lokasi kejadian.
"Setelah ditembak saya berhenti lihat ini (bagian pinggang) rasanya perih panas, kausnya juga bolong. Baru saya teriak tolong-tolong tapi sepi enggak ada orang," ujarnya.
Penembakan juga terjadi di beberapa titik lain yang menyasar warga dan pengendara.
Baca juga: Cerita Pemilik Restoran di Surabaya Mengaku Dianiaya Saudara karena Warisan
Ketiga pelaku berhasil ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, aksi penembakan pertama dilakukan pada 19 Mei 2024 pukul 01.05 WIB di Km 758 Jalan Tol Surabaya Sidoarjo.
Di lokasi tersebut, korban AR, sopir mobil angkutan mengalami luka bibir atas dan luka pelipis kiri. Pelaku menembak korban dari dalam mobil.