DEMAK, KOMPAS.com - Rumah apung di Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, sejauh ini masih dalam tahap uji coba kelayakan.
Prototipe rumah berukuran 6x6 meter milik Mukromin itu merupakan bantuan materil dari Pemerintah Kabupaten Demak.
Proyek senilai Rp 50 juta itu diperuntukan warga yang terdampak banjir rob yang enggan direlokasi dan memilih bertahan.
Kepala Bidang Perumahan Dinperkim Demak, Rondiyah mengatakan, kerangka rumah menggunakan kayu bengkirai sehingga mampu bertahan 10 hingga 15 tahun ke depan.
Baca juga: Banjir Rob, Solusi Rumah Apung Demak, dan Tantangannya...
Dia berharap, apabila nanti rumah sudah tidak layak huni, Desa Timbulsloko kembali menjadi daratan dengan adanya rencana pembangunan tanggul laut.
"Tahan sepuluh sampai lima belas tahun, harapannya kami kalau itu sudah tidak representatif untuk dihuni, sudah ada tanggul laut yang membantu," kata Rondiyah, kepada Kompas.com, saat ditemui di kantornya, Selasa (28/5/2024).
Proses perancangan pihaknya juga melibatkan sejumlah perguruan tinggi dan sampai saat ini masih terus dipantau.
"Ini baru diuji sama universitas, kemungkinan bulan Juni, nanti bulan Juli kami diberikan hasilnya," beber dia.
Baca juga: Biaya Perakitan Jadi Alasan Warga Demak Menolak Bantuan Rumah Apung
Rondiyah menambahkan, apabila pilot projek tersebut berhasil dan lulus uji coba akan mengajukan bantuan ke pemerintah pusat untuk membuat lebih banyak lagi.
Dia menggambarkan, selain solusi banjir rob, apabila seluruh rumah apung terwujud, bisa dijadikan sebagai objek wisata baru di Kabupaten Demak.
"Kami jadikan tempat wisata di Kabupaten Demak, di bawahnya dijadikan sebagai tempat usaha mungkin keramba ikan dan sebagainya," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.