Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Blokade Jalur Wisata Senggigi, Protes Lambannya Penanganan Kasus Penyerangan di Montong

Kompas.com - 15/05/2024, 17:24 WIB
Fitri Rachmawati,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratusan warga dari berbagai desa di Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, memblokade jalan menuju kawasan wisata Senggigi pada Rabu (16/5/2024).

Aksi itu merupakan bentuk protes warga atas lambannya penanganan kasus penyerangan dan perusakan oleh sekelompok orang, Jumat (10/5/2024) malam.

Mereka menutup jalan dengan batang pohon, mobil hingga mendirikan terop di tengah jalan.

Sambil membawa poster kertas manila berwarna kuning, warga menyatakan kekecewaan dan protes tersebut.

Baca juga: Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Kasus penyerangan dan perusakan oleh sekelompok orang mengunakan senjata tajam ini terjadi di lapak dan toko milik warga di Dusun Montong Buwuh.

Peristiwa tersebut menyebabkan 2 warga luka terkena sabetan senjata tajam. 

Poster berisi protes warga yang ditujukan kepada aparat kepolisian di antaranya bertuliskan: Tragedi Jumat berdarah, desakan agar kasus penyerangan diusut tuntas, jika hukum tidak bisa menindak maka kami akan membalas, segera adili pelaku atau kami yang mengadili dan banyak poster protes dan tuntutan lainnya. 

Dalam orasinya warga mengaku kecewa atas lambannya penanganan kasus penyerangan tersebut.

"Kami minta aparat penegak serius, segera tangkap pelaku penyerangan lalu adili seadil-adilnya, kalau tidak maka jangan salahkan masyarakat untuk bertindak sendiri," ujar sang orator aksi.

Mereka meminta aparat segera menindaklanjuti laporan keluarga korban dan masyarakat atas penyerangan juga perusakan sejumlah lapak PKL dan toko warga, yang dilakukan sekelompok orang yang mengaku dari Desa Rambitan, Lombok Tengah.

Baca juga: Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Warga memblokade jalan di simpang tiga Meninting, yang merupakan satu-satunya akses menuju kawasan wisata Senggigi. 

Warga mengaku sangat marah dan emosi ketika ada pernyataan aparat Polda NTB yang menyebutkan kasus penyerangan dan perusakan itu masih bisa diselesaikan dengan restorative justice (RJ/perdamaian).

Warga emosi dengan pernyataan itu karena tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok orang tersebut melanggar hukum. 

Ahmadi, anak korban M Mali yang mengalami luka cukup serius karena ditebas di bagian kepala dan lengan, tidak bisa menerima pernyataan tersebut.

Keluarga sama sekali tidak pernah berpikir untuk berdamai karena tindakan pelaku merugikan seluruh masyarakat di wilayah Batu Layar hingga Senggigi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Regional
Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Regional
Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Regional
Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Regional
Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Regional
Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Regional
Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Regional
Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Regional
International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

Regional
Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Regional
Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Regional
Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur 'Retaining Wall'

Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur "Retaining Wall"

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com