Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Mencekam di Agam Saat Banjir Bandang Menerjang

Kompas.com - 14/05/2024, 10:28 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Gemuruh air disertai bunyi bebatuan yang bergesekan dengan pohon terdengar oleh Martias pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 22.15 WIB.

Malam itu, banjir bandang menerjang tempat tinggal Martias di Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

"Airnya sangat besar, sehingga meluas ke mana-mana," ujarnya, Senin (13/5/2024), dikutip dari Tribun Padang.

Banjir besar itu menghanyutkan kedai semi permanen milik Martias. Puing-puingnya saja bahkan tak tersisa.

Baca juga: Banjir Lahar di Sumbar, Korban Tewas Jadi 43 Orang

Beberapa jam sebelumnya, Nispawati, warga Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam, mulai mendengar derasnya air sejak maghrib.

"Pas ketika saya selesai shalat Magrib di rumah, air sudah mulai deras. Sudah ada juga warga yang memperingatkan agar berhati-hati," ucap warga lereng Gunung Marapi ini, Senin.

Tak berselang lama, air semakin deras dan mulai meluap ke jalan.

"Kami tidak bisa keluar, kami terpaksa berdiam diri di rumah sambil melihat-lihat keluar apakah air akan masuk atau menerjang rumah kami," ucapnya.

Nispawati menggunakan karung pasir untuk menahan arus air masuk rumahnya. Karung pasir itu telah mereka siapkan sebelumnya. Pasalnya, rumah mereka pernah dilanda banjir.

"Karung pasir yang kami pasang di depan rumah membantu menghalangi masuknya air dan material lain ke dalam rumah," ungkapnya.

Ia mengatakan, air mulai surut pada Minggu (12/5/2024) sekitar pukul 01.00 WIB. Begitu air surut, Nispawati dan keluarga diminta petugas untuk mengungsi.

"Kami berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan meminta pemerintah untuk segera mengatasi masalah ini," tuturnya.

Baca juga: Korban Banjir Bandang Agam Bertambah Jadi 20 Orang


Sementara itu, Harmon Ruslan, warga Jorong Koto Baru, Nagari Kubang Putiah, Kecamatan Banuhampu, Agam, tak menyangka banjir besar melanda daerahnya. Ia menyebut, ini merupakan kejadian pertama kali di Koto Baru.

"Sebelumnya sudah beberapa kali lahar dingin, belum pernah sampai ke sini," jelasnya, Senin, dilansir dari Tribun Padang.

Saat Sabtu malam itu, hujan turun di Koto Baru. Namun, warga tak mengira daerahnya akan diterjang banjir bandang, meski sebelumnya warga sempat mendengar gemuruh jelang banjir tiba.

"Jadi memang tidak ada yang menyangka akan sampai banjir seperti ini," terangnya.

Harmon menuturkan, banjir ini membawa material pasir dan batu kerikil. Ia menduga kejadian ini merupakan banjir lahar hujan Gunung Marapi.

"Tidak ada batu besar ataupun pohon terbawa sampai sini," bebernya.

Baca juga: Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Halaman:


Terkini Lainnya

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

Regional
Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak 'Treadmil' dan Jendela Hanya 60 Cm

Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak "Treadmil" dan Jendela Hanya 60 Cm

Regional
Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Regional
Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Regional
Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Regional
Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Regional
Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Regional
Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Alasan Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Kebumen Kabur ke Hutan

Alasan Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Kebumen Kabur ke Hutan

Regional
Gara-gara Judi online, Ojol di Semarang Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Istri yang Baru Melahirkan

Gara-gara Judi online, Ojol di Semarang Bunuh Diri, Sempat Kirim Pesan ke Istri yang Baru Melahirkan

Regional
Takut KKB, 1.883 Warga Distrik Bibida Paniai Mengungsi

Takut KKB, 1.883 Warga Distrik Bibida Paniai Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com