GORONTALO, KOMPAS.com – Bangkai seekor mamalia laut paus sperma kerdil (Kogia sima) ditemukan terdampar di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.
“Saat ditemukan beberapa waktu lalu paus tersebut sudah dalam kondisi mati, dan telah mengalami pembusukan tingkat lanjut yang ditandai dengan kulit mengelupas, serta bagian tubuh, perut dan kepala yang mulai hancur."
"Ditemukan juga luka di kepala bagian atas yang mengindikasikan penyebabnya yakni luka tombak,” kata Permana Yudiarso.
Permana Yudiarso adalah Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang memberikan siaran pers, Sabtu (11/5/2024).
Baca juga: Mamalia Laut Tidur dengan Mematikan Separuh Otak, Mengapa Demikian?
Permana menjelaskan, berdasarkan hasil identifikasi dan pengukuran morfometrik, paus berjenis kelamin betina ini berukuran panjang 2,2 meter dan lingkar dada 1,5 meter.
Setelah pengukuran morfometrik dilakukan, tim respons cepat BPSPL melanjutkan ke tahap penanganan, dengan mempertimbangkan kondisi bangkai dan lokasi galian dari air pasang tertinggi.
Bangkai itu lalu dikubur pada kedalaman galian dua meter. “Tak hanya menguburkan bangkai paus, tim juga berdiskusi dan sosialisasi dengan warga setempat tentang perlindungan mamalia laut."
"Juga, soal langkah pertama yang harus dilakukan saat menemukan mamalia laut terdampar, antara lain penilaian situasi, kondisi mamalia laut, kondisi lokasi, cuaca, ketersediaan sumber daya manusia, serta ketersediaan logistik."
"Hal ini diperlukan untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya,” ujar Permana.
Permana menjelaskan, paus sperma kerdil merupakan salah satu mamalia laut yang dilindungi penuh oleh Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Baca juga: Ungkap Penyebab Mamalia Laut Terdampar, BPSPL Tunggu Hasil Nekropsi Paus Sperma
Juga ada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Konservasi Mamalia Laut.
“Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menegaskan komitmen dalam menjaga kelestarian biota dan keberlanjutan populasinya untuk kesejahteraan bangsa dan generasi yang akan datang."
"Khususnya mamalia laut sebagai salah satu biota laut yang terancam punah dan telah dilindungi penuh baik secara nasional maupun internasional,” tutur Permana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.