MAMUJU, KOMPAS.com - Puluhan keluarga dari pelajar SMK berinisial FH (18) yang diduga dibunuh mendatangi rumah pelaku di Dusun Garuda, Desa Papalang, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (10/5/2024).
Keluarga korban yang kecewa atas kematian FH hendak mencari pelaku dan keluarganya. Mereka datang sambil menenteng parang.
"Ada sekitar 30 massa yang datang, mereka kecewa dan mencari pelaku dan keluarganya," kata Babimkantibas Topore Dan Papalang, Bripka Ilyas, Jumat.
Karena tak menemukan pelaku dan keluarganya, keluarga korban melampiaskan kemarahannya dengan melempari rumah pelaku dengan batu.
Aparat kepolisan dan TNI yang di lokasi berupaya membujuk keluarga korban untuk menghentikan aksi main hakim sendiri tersebut.
Polisi mengingatkan kepada keluarga korban untuk tidak bertindak di luar prosedur hukum.
"Setelah kita negosiasi panjang akhirnya mereka bersedia meninggalkan rumah pelaku dan kembali ke rumah masing-masing. Polisi sendiri sudah mastikan bekerja profesional dan telah mengamankan pelaku tidak lama setelah memastikan korban meninggal karena pembunuhan," ujar dia.
Seorang pelajar SMK berinisial FH (18) ditemukan tewas tergeletak dengan luka di sekujur tubuhnya di pinggir jalan, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (9/5/2024) sekitar pukul 18.30 WITA.
Mayat FH ditemukan di pinggir jalan pintas Topore -Toabo, Dusun Pamalaliang, Desa Topore.
Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar mengatakan awalnya FH diduga korban kecelakaan lalu lintas setelah ditemukan tewas tak jauh dari motornya.
Baca juga: Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa
Namun saat dibawa ke puskesmas, dokter menemukan kejanggalan dengan menemukan puluhan luka tusukan di tubuh korban.
Dari pemeriksaan ini, polisi menduga FH meninggal karena dibunuh.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter puskesma, luka korban bukan karena kecelakaan lalu lintas tetapi luka korban menunjukkan luka bekas tikaman senjata tajam di sekujur tubuh korban," kata Iskandar, Jumat (10/5/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.