Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kompas.com - 06/05/2024, 12:40 WIB
Himawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial HY (19) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), ditangkap polisi usai menikam pengendara sepeda motor bernama Gusti (18). HY ditangkap setelah sempat kabur usai menikam.

Kasat Reskrim Polresta Mamuju Kompol Jamaluddin mengatakan, penikaman yang dilakukan HY terjadi di depan sebuah wisma di Jalan Andi Depu, Kota Mamuju, Kamis (2/5/2024) dini hari.

Baca juga: Tikam Siswa SMP dan Kabur ke Perbatasan RI-Timor Leste, Remaja Asal Kupang Ditangkap

Korban ditikam HY di bagian perutnya dengan menggunakan sebilah badik.

"Korban mengalami luka robek pada bagian perut dan sudah mendapatkan perawatan medis di RSUD Mamuju," kata Jamaluddin, Senin (6/5/2024).

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, sebelum melakukan penikaman, HY sedang berdiri di halaman depan wisma. Namun, tiba-tiba kakinya terinjak setelah korban memundurkan motornya di halaman tersebut.

Seketika HY meneriaki Gusti dengan berkata bahwa kakinya sedang terinjak. Mendengar teriakan itu, Gusti langsung meminta maaf.

"Namun, terjadi cekcok hingga terjadilah perkelahian berujung penikaman," kata Jamaluddin.

Jamaluddin mengungkapkan bahwa HY sempat kabur ke tempat persembunyiannya setelah menikam. Namun, tim Resmob Polresta Mamuju menangkapnya di tempat tersebut dua hari kemudian.

Dari penangkapan tersebut, polisi menyiya barang bukti berupa sebilah badik. Polisi menetapkan HY sebagai tersangka dengan Pasal 351 KUHP jo Pasal 2 ayat 1 UU. Drt No. 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.

"(Pelaku) sudah ditahan di rutan Polresta Mamuju," tandas Jamaluddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com