Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kompas.com - 08/05/2024, 14:08 WIB
Aji YK Putra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah 17 tahun lamanya Jamaludin mengabdikan diri untuk membantu korban bencana di kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Berbekal pengalamannya sebagai siswa pecinta alam (Sispala) dan aktif di organisasi mahasiswa pecinta alam (Mapala) di Universitas Bina Insan (Unibi) Lubuklinggau, Jamaludin yang kini telah berusia 40 tahun itu selalu turun ke lokasi bencana.

Kepada Kompas.com, Jamaludin membagikan kisahnya sebagai relawan bencana yang dipenuhi suka duka.

Awal tahun 2008, Jamaludin mendaftarkan diri ke Dinas Sosial Kota Lubuklinggau sebagai relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Tahapan proses seleksi ia ikuti satu demi satu, sampai akhirnya dinyatakan lulus sebagai relawan.

"Saya pertama kali bertugas langsung ke tempat kebakaran di Kota Lubuklinggau."

"Di sana, saya banyak membantu korban yang rumahnya terbakar, bahkan yang sangat menyedihkan mereka hanya tinggal baju di badan."

"Rumah dan harta bendanya habis terbakar," kata Jamal -begitu panggilan akrabnya, saat berbincang pada Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Tugas pertama Jamal ini, membuatnya bertekad untuk terus membantu agar dapat meringankan beban para korban.

"Kemudian pada tahun 2010 ada kebakaran lagi di Pasar Inpres Lubuklinggau, di sana kondisinya begitu panik. Bahkan ada korban yang terbakar dan saya mengevakuasinya keluar," ujar Jamal.

Selain peristiwa kebakaran, yang masih melekat di ingatan Jamal adalah saat ia bertugas mencari ibu dan anak yang tenggelam pada 2017 lalu.

Keduanya hanyut hingga puluhan kilometer. Bahkan, proses pencariannya memakan waktu selama empat hari.

"Betapa sedih keluarga korban saat itu begitu saya rasakan. Finansial saya tidak bisa membantu. Jadi hanya dengan ini, yang bisa saya berikan," ungkap Jamal.

Meski mengabdikan diri untuk membantu, Jamal pun tak jarang mendapatkan cibiran bahkan sindiran saat bertugas.

Baca juga: Tagana Tasikmalaya Siagakan Tenda di Daerah Terdampak Gempa Garut

Mereka para relawan dinilai terkadang datang terlambat, saat bencana terjadi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com