MAJENE, KOMPAS.com - Polisi terus mendalami kasus dugaan keracunan massal yang dialami balita dan baduta usai mengonsumsi bubur dalam peluncuran program pemberian makanan tambahan (PMT) di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kasi Humas Polres Majene Iptu Suyuti mengatakan bahwa penyidik Satreskrim Polres Majene telah mengambil keterangan dari tiga saksi.
Baca juga: Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM
Tiga orang saksi yang sudah diambil keterangannya ialah orangtua korban, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) (sebelumnya ditulis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dan dokter di Puskesmas Pamboang.
"Langkah yang pertama pihak Satreskrim polres majene sudah mendatangi tempat kejadian perkara kemudian sudah mengambil permintaan keterangan yang diduga ada kaitannya dengan kasus itu," ujar Suyuti saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/5/2024).
Suyuti menambahkan dari keterangan yang diperoleh dari pihak puskesmas, diduga puluhan balita dan baduta (bayi di bawah dua tahun) mengalami keracunan.
Namun Suyuti tetap menunggu hasil uji kandungan bubur dari laboratorium Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju untuk menentukan apakah kasus ini dinaikkan statusnya ke penyidikan.
Suyuti mengatakan ada tiga sampel yang telah dikirim ke BPOM.
"Status sementara dalam proses penyelidikan. Kita juga sudah koordinasi, Satreskrim sudah undang pihak BPOM untuk hasil labnya, itu yang menentukan langkah langkah selanjutnya," tandas Suyuti.
Sebelumnya diberitakan Sebanyak 42 balita hingga orang dewasa dilarikan ke puskesmas Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) lantaran diduga keracunan usai mengonsumsi bubur.
Kepala UPTD Puskesmas Pamboang Taslim Mannan, mengatakan, puluhan pasien tersebut mulai berdatangan dan dirawat di puskesmas pada Senin (6/5/2024) pukul 14.30 Wita hingga malam hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.