KAYONG UTARA, KOMPAS.com - Kematian Dimas, seorang pemuda asal Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi misteri.
Semua berawal dari adanya warga kerasukan beberapa hari setelah Dimas tewas dan menyebut, peristiwa tersebut adalah pembunuhan, bukan kecelakaan tunggal.
Kepala Polisi Resor Kayong Utara AKBP Achmad Dharmianto memastikan, hasil penyelidikan membuktikan peristiwa kematian Dimas adalah kecelakaan tunggal.
Baca juga: Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas
“Hasil penyelidikan serta visum terhadap korban, menunjukkan korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal,” kata Dharmianto saat dihubungi, Minggu (5/5/2024).
Dharmianto membeberkan, penyelidikan dilakukan dengan memerika saksi-saksi dan handphone korban.
“Handphone korban sudah kami periksa, tidak ada bukti atau petunjuk yang menonjol,” ujar Dharmianto.
Dharmianto menerangkan, peristiwa nahas tersebut terjadi di Wisata Pantai Pulau Datok, Sukadana, Minggu (21/4/2024) malam.
Saat itu, Dimas pergi ke pantai untuk menemui kekasihnya. Keduanya sempat cekcok, lantaran kekasih Dimas selingkuh dengan pria lain.
“Setelah cekcok, Dimas diduga pergi dan menabrakkan sepeda motornya ke arah semak-semak,” ucap Dharmianto.
Setelah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan, Dimas akhirnya meninggal dunia.
Misteri kematian Dimas muncul setelah adanya warga yang kerasukan.
Ibu korban, Parma Sunar mengatakan, beberapa hari setelah anaknya dimakamkan, seorang perempuan, tetangga rumahnya mengalami kerasukan yang mengaku arwah Dimas.
Saat kerasukan, perempuan itu mengatakan Dimas meninggal akibat dibunuh.
“Yang kerasukan ini kawan Dimas dari kecil,” kata Parma.
Menurut Parma, sebelum meninggal, Dimas dipukul dari belakang oleh seseorang. Setelah itu, Dimas tumbang dan pingsan. Lalu ditendang pada bagian dada.
Baca juga: Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan
Parma melanjutkan, dari pengakuan teman Dimas tersebut, anaknya kemudian diseret ke lokasi kecelakaan.
Parma berharap kepolisian dapat segera mengungkap kasus tersebut. Sebab, anaknya memiliki memar di bagian leher dan patah tulang bahu.
"Tak ada luka parah, ataupun luka robek akibat kecelakaan," ujar Parma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.