Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Kompas.com - 06/05/2024, 17:52 WIB
Hendra Cipta,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KAYONG UTARA, KOMPAS.com - Kematian Dimas, seorang pemuda asal Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi misteri.

Semua berawal dari adanya warga kerasukan beberapa hari setelah Dimas tewas dan menyebut, peristiwa tersebut adalah pembunuhan, bukan kecelakaan tunggal.

Kepala Polisi Resor Kayong Utara AKBP Achmad Dharmianto memastikan, hasil penyelidikan membuktikan peristiwa kematian Dimas adalah kecelakaan tunggal.

Baca juga: Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

“Hasil penyelidikan serta visum terhadap korban, menunjukkan korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal,” kata Dharmianto saat dihubungi, Minggu (5/5/2024).

Dharmianto membeberkan, penyelidikan dilakukan dengan memerika saksi-saksi dan handphone korban.

“Handphone korban sudah kami periksa, tidak ada bukti atau petunjuk yang menonjol,” ujar Dharmianto.

Dharmianto menerangkan, peristiwa nahas tersebut terjadi di Wisata Pantai Pulau Datok, Sukadana, Minggu (21/4/2024) malam.

Saat itu, Dimas pergi ke pantai untuk menemui kekasihnya. Keduanya sempat cekcok, lantaran kekasih Dimas selingkuh dengan pria lain.

“Setelah cekcok, Dimas diduga pergi dan menabrakkan sepeda motornya ke arah semak-semak,” ucap Dharmianto.

Setelah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan, Dimas akhirnya meninggal dunia.

Warga kerasukan

Misteri kematian Dimas muncul setelah adanya warga yang kerasukan.

Ibu korban, Parma Sunar mengatakan, beberapa hari setelah anaknya dimakamkan, seorang perempuan, tetangga rumahnya mengalami kerasukan yang mengaku arwah Dimas.

Saat kerasukan, perempuan itu mengatakan Dimas meninggal akibat dibunuh.

“Yang kerasukan ini kawan Dimas dari kecil,” kata Parma.

Menurut Parma, sebelum meninggal, Dimas dipukul dari belakang oleh seseorang. Setelah itu, Dimas tumbang dan pingsan. Lalu ditendang pada bagian dada.

Baca juga: Ibu di Kupang yang Potong Tangan Anaknya Mengaku Kerasukan

Parma melanjutkan, dari pengakuan teman Dimas tersebut, anaknya kemudian diseret ke lokasi kecelakaan.

Parma berharap kepolisian dapat segera mengungkap kasus tersebut. Sebab, anaknya memiliki memar di bagian leher dan patah tulang bahu.

"Tak ada luka parah, ataupun luka robek akibat kecelakaan," ujar Parma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Wisata Kalimantan Selatan, Salah Satunya  Amanah Borneo Park

10 Wisata Kalimantan Selatan, Salah Satunya Amanah Borneo Park

Regional
Seminggu Ditempati, Apartemen Diubah Jadi Pabrik Sabu Rumahan

Seminggu Ditempati, Apartemen Diubah Jadi Pabrik Sabu Rumahan

Regional
Korupsi Retribusi Lelang Ikan, Eks Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Lebak Dituntut 1 Tahun Penjara

Korupsi Retribusi Lelang Ikan, Eks Pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Lebak Dituntut 1 Tahun Penjara

Regional
Bos Bus 'Bejeu' Ambil Formulir Pendaftaran Bupati Jepara di PDI-P, Janji Kembalikan Kejayaan Jepara Kota Ukir

Bos Bus "Bejeu" Ambil Formulir Pendaftaran Bupati Jepara di PDI-P, Janji Kembalikan Kejayaan Jepara Kota Ukir

Regional
Santriwati di Riau Babak Belur Dianiaya Pengemudi Kapal karena Menolak Turun

Santriwati di Riau Babak Belur Dianiaya Pengemudi Kapal karena Menolak Turun

Regional
Banyuwangi Jadi Kabupaten dengan SPBE Terbaik, Bupati Ipuk: Presiden Jokowi Minta Semua Daerah Perbaiki Kinerja

Banyuwangi Jadi Kabupaten dengan SPBE Terbaik, Bupati Ipuk: Presiden Jokowi Minta Semua Daerah Perbaiki Kinerja

Regional
PPP Tugaskan Mantan Kabid Humas Polda Maluku Maju di Pilkada Kota Tual

PPP Tugaskan Mantan Kabid Humas Polda Maluku Maju di Pilkada Kota Tual

Regional
Kasus Korupsi Tambang Timah, Mantan Gubernur Babel dan 3 Direktur Diperiksa

Kasus Korupsi Tambang Timah, Mantan Gubernur Babel dan 3 Direktur Diperiksa

Regional
Grebek Pabrik Sabu di Apartemen Mewah, 3 Orang Diamankan

Grebek Pabrik Sabu di Apartemen Mewah, 3 Orang Diamankan

Regional
Nadiem Umumkan UKT Batal Naik, BEM UNS Akan Kawal Realisasi Pembatalan

Nadiem Umumkan UKT Batal Naik, BEM UNS Akan Kawal Realisasi Pembatalan

Regional
Nadiem Batalkan Kenaikan UKT, BEM Unsoed: Bagaimana dengan IPI?

Nadiem Batalkan Kenaikan UKT, BEM Unsoed: Bagaimana dengan IPI?

Regional
Cerita Bocah TK Muntah-muntah Usai Dicekoki Miras oleh 7 Remaja di Tulungagung

Cerita Bocah TK Muntah-muntah Usai Dicekoki Miras oleh 7 Remaja di Tulungagung

Regional
Raih Digital Government Award dari Presiden Jokowi, Pemprov Jateng dapat Predikat Provinsi dengan Indeks SPBE Tertinggi

Raih Digital Government Award dari Presiden Jokowi, Pemprov Jateng dapat Predikat Provinsi dengan Indeks SPBE Tertinggi

Regional
Update, Sudah 13 Nama Ikuti Penjaringan Pilkada Brebes di Partai Gerindra

Update, Sudah 13 Nama Ikuti Penjaringan Pilkada Brebes di Partai Gerindra

Regional
Pilkada Demak 2024, 8 Orang Ikuti Penjaringan di Partai Demokrat

Pilkada Demak 2024, 8 Orang Ikuti Penjaringan di Partai Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com