MANOKWARI, KOMPAS.com- Seorang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap IV Sorong Raya berinisial JS menyerahkan diri dan menyatakan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Minggu (5/5/2024).
JS merupakan anggota kelompok separatis di Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya.
Dia pernah memanah anggota TNI saat insiden penyerangan Koramil Aifat pada 4 Februari 2023.
Baca juga: Polemik Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Dianggap Tak Selesaikan Konflik di Papua
Dansatgas Yonif 623/BWU Letkol Inf Dimas Yamma Putra mengatakan bahwa YS sempat melarikan diri ke hutan selama satu tahun lima bulan setelah namanya masuk daftar pencarian orang (DPO).
"JS akhirnya bersedia menyerahkan diri kepada aparat keamanan dalam hal ini Satgas Yonif 623/BWU dibantu pendekatan oleh Pemda dan tokoh masyarakat pada Minggu (5/5/2024) di Pos Kotis Kumurkek Distrik Aifat Kabupaten Maybrat," kata Letkol Inf Dimas Yamma Putra saat dihubungi, Senin (6/5/2024).
Baca juga: Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan
JS adalah orang dalang yang melesatkan anak panah ke salah satu anggota TNI di Pos Koramil 1809-02 Aifat Kodim 1809/Maybrat pada awal 2023.
Akibatnya satu personel terluka di bagian punggung. Nama JS kemudian masuk dalam Daftar Pencarian Orang Polres Maybrat.
Tak hanya itu JS juga terlibat dalam pembakaran ekskavator di Kampung Ayata Distrik Aifat Timur pada 27 Oktober 2023 dan membuat keonaran di kampung tersebut.
"Melalui berbagai upaya pendekatan yang positif oleh Satgas Yonif 623/BWU kepada masyarakat, juga dibantu pendekatan dari jajaran Pemerintah Daerah, JS bersedia untuk menyerah dan dijemput oleh tokoh masyarakat bersama tokoh intelektual Aifat Timur Raya Bapak Falen Sidik di Wilayah Kampung Aisyo, Distrik Aifat," katanya.
Baca juga: Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI
JS mengakui bahwa dirinya pernah bergabung dengan anggota OPM dan memanah anggota TNI.
"Saat itu saya melakukan pemanahan ke anggota karena pengaruh minuman keras, lalu karena takut terpaksa saya lari ke hutan, tinggal di hutan bersama kelompok OPM Batalyon Kamundan Raya, namun tidak nyaman karena mereka tidak baik sehingga saya bawa diri ke sini dengan bantuan Bapak Falen Sidik untuk melapor bahwa saya ingin kembali ke NKRI dan ingin bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah saya perbuat," katanya.
JS mengaku ingin menata kehidupannya demi masa depan keluarganya.
"Saya juga ingin memperbaiki keluarga dan kehidupan saya nanti," kata dia.
JS pun mengajak anggota OPM lainnya untuk kembali ke NKRI.
“Kepada kawan-kawan (OPM) yang masih ada di dalam hutan, ayo turun dan kembali ke NKRI untuk membangun Tanah Papua” katanya mengajak.
Satgas Yonif 623/BWU segera berkoordinasi dan menyerahkan JS kepada Polres Maybrat guna menjalani proses hukum lebih lanjut.
Selain itu Satgas Yonif 623 juga memberikan bantuan sembako kepada keluarga yang datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.