Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Tak Dilantik, Sejumlah Caleg PDI-P Datangi Kantor KPU Jateng

Kompas.com - 29/04/2024, 16:15 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah calon legislatif (caleg) PDI-P dari beberapa daerah Jawa Tengah (Jateng) mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng.

Perwakilan caleg PDI-P yang datang, Wawan Mulung mengatakan, terdapat 20 caleg PDI-P dari kabupaten/kota di Jateng yang terancam gagal dilantik karena sistem komandante.

Baca juga: Kantor KPU Jateng Dipenuhi Karangan Bunga Berlogo Banteng, Ada yang Singgung soal Caleg

 "Protes ini dilakukan soal sistem komandante yang diberlakukan di Jateng," jelas Wawan saat ditemui di KPU Jateng, Senin (29/4/2024). 

Dalam tersebut, caleg harus mengampu wilayah tempur secara maksimal. Selain itu, meski secara perhitungan by name KPU tinggi, tapi jika di wilayah di ampuan tidak maksimal, maka wajib mengundurkan diri. 

Dia menjelaskan, sistem komandante mempunyai banyak permasalahan yang dapat merugikan sejumlah caleg yang terancam gagal dilantik tersebut. 

 "Sudah sekitar setelah pemilu dilakukan terjadi banyak sekali protes-protes yang mana komandante ini banyak sekali permasalahannya," terangnya. 

 Hal itu disebabkan karena suara by name yang memang di data KPU namun digeser dengan caleg yang ada di bawahnya. 

 "Itulah yang menjadi polemik sampai sekarang," ungkap Wawan. 

Saat ini para caleg yang terancam gagal dilantik tersebut mempunyai wadah bernama Banteng Soca Ludiro Jateng yang diketuai oleh dirinya. 

"Saat ini yang tergabung dengan kami sudah ada 20 caleg di kabupaten dan kota," paparnya. 

Selain di KPU, para caleg tersebut juga sudah melakukan pengaduan sengketa perselisihan tersebut ke mahkamah partai di DPP PDI-P. Saat ini dia menunggu keputusan dari DPP. 

"Semua keputusan di DPP PDI-P," ujar Wawan. 

Sebelumnya, puluhan karangan bunga berlogo banteng lambang PDI-P memenuhi pagar Kantor Komisi Pemilih Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng). 

Baca juga: Raih 1 Kursi DPR, PDIP Sumbar: Opini Tak Dapat Tempat di Hati Masyarakat Menyesatkan

Pantauan di lokasi, karangan bunga tersebut berjajar di sepanjang Jalan Veteran No.1A Bendungan, Gajahmungkur, Kota Semarang. 

Tulisan di karangan bunga itu beragam mulai dari meminta agar KPU dapat menjaga integritas hingga menyinggung soal suara calon legislatif (caleg). 

"Kembalikan jiwa demokrasi di negeri ini perjuangan kami untuk mendapatkan wakil rakyat sesuai pilihan kami, kami tidak rela suara kami kepada caleg yang bukan pilihan kami," merupakan sepenggal kalimat yang ada dalam karangan bunga yang dikirimkan ke KPU Jateng. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Sudah Punya Suami, Ibu di Blora Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Pria Lain

Sudah Punya Suami, Ibu di Blora Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Pria Lain

Regional
Sekolah di Sumbar Dilarang 'Study Tour' Usai Banjir Bandang Menerjang

Sekolah di Sumbar Dilarang "Study Tour" Usai Banjir Bandang Menerjang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com