UNGARAN, KOMPAS.com - Beredar video amatir seorang laki-laki dalam kondisi telanjang diikat di kayu lalu ditandu warga. Laki-laki itu diarak puluhan warga.
Video tersebut tampak diambil di tengah perkebunan. Dalam narasinya, disebutkan orang yang ditandu tersebut adalah pelaku pencurian sepeda motor.
Baca juga: Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan
Pelaku sempat melarikan diri setelah beraksi sebelum tertangkap warga. Kejadian tersebut berlangsung di Dusun Gudangsakti, Desa Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada Kamis (25/4/2024) pukul 17.00 WIB.
Terdengar beberapa warga berteriak'nemu celeng, nemu celeng. Celenge sopo iki dapat babi hutan, dapat babi hutan. Babi hutan siapa ini)'
Kapolsek Tengaran Polres Semarang AKP Supeno membenarkan bahwa laki-laki yang ditangkap tersebut residivis curanmor.
"Pelaku berinisial RM (25) warga Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali residivis. Dia melakukan pencurian pada Februari 2021 di wilayah Grobogan," katanya, Kamis (25/4/2024).
Supeno mengatakan, dari tangan RM diamankan barang bukti berupa dua anak kunci berbentuk lancip yang diduga digunakan untuk beraksi.
Dijelaskan, RM beraksi sekira pukul 17.00 WIB di rumah Pardani (52) warga Dusun Gudangsakti Desa Sruwen Kecamatan Tengaran. Dia mengincar Yamaha Vixion AD 4356 XQ yang terparkir di depan rumah.
Saat pelaku beraksi dan membawa motornya, korban mengetahui kejadian tersebut.
"Pelaku sempat membawa kendaraan dari rumah korban, namun karena diketahui korban atau pemilik sepeda motor akhirnya berteriak sehingga warga lain berdatangan," jelas Supeno.
Mengetahui banyak warga yang datang, pelaku yang membawa sepeda motor curian sejauh 300 meter dari rumah korban. Pelaku langsung melarikan diri ke arah kebun dan meninggalkan kendaraan hasil curiannya.
"Saat mencari pelaku, salah satu warga bernama Rozaq menghubungi anggota Polsek Tengaran. Selanjutnya pelaku berhasil ditemukan warga bersembunyi di Sungai Duwet yang ada di dusun tersebut, selanjutnya diserahkan ke Satreskrim Polsek Tengaran," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.