Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Kompas.com - 26/04/2024, 16:27 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Reni (36) dan Toto Tohari (39) masih menyimpan duka. Perjuangan pasangan suami istri mengobati putrinya yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD), berakhir. Putri kesayangan yang berusia sembilan tahun tutup usia satu pekan lalu.

Saat ditemui Kompas.com di rumahnya pada Jumat (26/4/2024) pagi, ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pedagang jajanan ini, masih lemas. Dia belum dapat banyak beraktivitas lantaran masih berkabung.

Kesedihan Reni bukan tanpa alasan. Kematian anaknya yang ketiga ini membuatnya merasa benar-benar ditinggal.

Pertama, dia ditinggal anak pertamanya yang lahir prematur beberapa tahun lalu. Kedua, dia ditinggal anak keempatnya yang keguguran beberapa bulan lalu.

 Baca juga: DBD di Lampung Melonjak, Brimob Gempur Permukiman Pakai Alat Fogging

Pekan lalu, Kamis (18/4/2024), anak ketiganya, perempuan berusia 9 tahun, juga meninggalkannya setelah terjangkit DBD. Serangan nyamuk Aedes Aegypti kepada anaknya ini, membuatnya merasa sangat sedih.

"Sedih, sering nangis sendiri, tapi berusaha diikhlaskan. Anak pertama prematur meninggal. Anak ke empat keguguran. Anak ke tiga meninggal DBD, tersisa anak ke dua,," kata Reni.

Reni menceritakan, lima hari sebelum meninggal, anaknya mengalami demam, pusing dan cenderung lemas.

Dia membawanya ke dokter praktek sekitar. Setelah dua hari pengobatan, tak kunjung sembuh, Reni kembali membawa ke dokter berbeda. Namun, hingga hari keempat belum juga sembuh.

Reni dan Toto yang khawatir akhirnya membawa ke salah satu rumah sakit di Cirebon. Hasilnya mengagetkan, suhu tubuh anaknya panas tinggi mencapai 45 derajat celsius. Anaknya langsung menjalani sejumlah pengobatan untuk proses penyembuhan.

"Kaget, kata dokter di rumah sakit anak saya panas tinggi sekali sampai 45, badan pada sakit semua, keluar bintik bintik, muntah, warna hitam. Padahal anak saya ga pernah kejang, jarang sakit. Jadi, jarak panas hingga meninggal dunia lima hari," terang Reni.

Baca juga: Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Dari pengalamannya, Reni lebih menyarankan kepada orangtua agar langsung memeriksa kondisi anaknya ke puskesmas ataupun rumah sakit, saat terjadi hal darurat.

Dia menilai penangan segera yang tepat sasaran, mampu mempercepat proses penyembuhan sebelum tingkat keparahan penyakit meningkat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Regional
Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Regional
Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com