Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kartini, Tempat Sewa Baju Adat di Semarang Diserbu Warga, Ada yang Tembus 1.000 Orderan

Kompas.com - 21/04/2024, 06:30 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah tempat sewa pakaian adat di Kota Semarang, Jawa Tengah dibanjiri pelanggan jelang perayaan Hari Kartini pada 21 April 2024. Salah satunya Hanny Costume and Decoration.

Persewaan itu saat ini telah mendapat pesanan hampir seribu kostum atau pakaian adat. Bahkan menjelang hari H, ratusan orang mencari pakaian adat dari berbagai daerah di toko tersebut.

Pantauan Kompas.com Sabtu (20/4/2024) pukul 16.00 WIB, sejumlah calon penyewa masih berlalu-lalang memilih dan mencoba pakaian yang ingin dikenakan saat karnaval Hari Kartini.

Baca juga: Libur Lebaran, Tempat Penitipan Hewan di Semarang Banjir Pesanan

"Sehari bisa sampai 200-300 customer yang menyewa ke sini. Itu pun kadang ada satu orang yang datang untuk minjam 10-15 untuk kantor atau sekolahan. Sejauh ini yang sudah tercatat di nota kami hampir 1.000 customer," ujar Pemilik Toko, Rizal pahlevi ditemui di tokonya di Kawasan Kauman, Semarang Tengah.

Menurut Rizal, adanya lonjakan pesanan di Hari kartini terjadi lantaran berbagai kalangan turut merayakan momen tahunan itu. Mulai dari pelajar, PNS, masyarakat umum dan pegawai swasta.

Bahkan, tak jarang sekolah yang menggelar karnaval mewajibkan peserta didiknya untuk mengenakan pakaian adat dari berbagai provinsi di Indonesia.

"Jadi kita mulai dari setelah lebaran, H+2 tanggal 13 itu sudah ada tamu yang datang. Cuma puncaknya dari 15-20 April ini pada datang," beber pemilik toko yang merupakan generasi ketiga itu.

Toko itu membadrol harga sewa mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 500.000 sesuai tingkat kerumitan dan kemewahan pakaian yang dipilih. Namun rata-rata menyewa kostum dengan harga sekitar Rp150.000 sampai Rp 200.000.

"Dari luar kota banyak. Ada kemarin dari Pekalongan, Pati, Rembang, karena kadang satu corporate butuh 20-30 bahkan ada yang pinjam 70 baju kembar di kita ada semua. Banyak yang repeat order," imbuhnya.

Rizal menambahkan, saat ini tren para penyewa banyak tertarik untuk memesan pakaian adat luar Jawa. Menurutnya mereka ingin mencoba pakaian adat baru dari provinsi lainnya mengingat kebaya sudah sangat familiar di Jateng.

"Hampir semua adat rata, tapi yang sering dipilih kalau yang hijab lebih ke Melayu-Sumatera, Padang, Palembang, Riau. Kalau yang unik biasanya Kalimantan atau Dayak, Bali juga. Kalau adat Jawa paling sering Betawi sama Jateng," katanya.

Senada, pemilik toko Saraswati Collection, Wayan Jaya Sutantra juga mengaku para penyewa di Semarang cukup tertarik menjajal pakaian ada provinsi lainnya.

Tak hanya itu, menurut Wayan para penyewa saat ini juga cenderung memilih pakaian adat yang simpel dan mudah dipakai.

Baca juga: Jelang Lebaran, Penjual Roti Kering Rumahan di Semarang Banjir Pesanan

 

"Kalau sekarang yang simpel ya, seperti Bali, Kalimantan, papua, Jawa pun kita buat simpel. Rata semua baju adat disewa," ungkap Wayan saat dikunjungi di tokonya di daerah Pusponjolo.

Dia menyebut biasanya hanya menerima 1-10 pesanan. Namun, jelang Hari Kartini, kostumnya bisa 100 persen habis dipesan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Regional
Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Regional
Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta 'Uang Jalan'

Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta "Uang Jalan"

Regional
Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com