JAMBI, KOMPAS.com- M (54) dan istrinya NL (53), serta dua anak mereka, V (15) dan FA (9), ditemukan tewas di dalam mobil yang terjebak lumpur di Jalan Dusun Limbur Baru (SP5), Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi, Jumat (12/4/2024) sekira pukul 21.30 WIB.
Baca juga: Suami, Istri, dan 2 Anaknya Ditemukan Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi
Kapolres Bungo AKBP Singgih Hermawan mengatakan, keluarga korban menolak otopsi karena menganggap kematian satu keluarga ini murni musibah.
Baca juga: Kronologi Satu Keluarga Tewas dalam Mobil Terjebak Lumpur di Jambi
Singgih menyebut, dari indikasi awal, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan dari satu keluarga yang meninggal tersebut.
Baca juga: Dugaan Penyebab Tewasnya 4 Orang Dalam Mobil yang Terjebak Lumpur
"Untuk sementara tidak ada indikasi lain penyebab kematian. Karena hasil visum rumah sakit tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Singgih melalui pesan singkat, Selasa (16/4/2024).
Penolakan otopsi juga menyertakan surat pernyataan dari keluarga.
Surat yang diteken oleh Wadi Sepentri (adik ipar M) pada Sabtu (13/4/2024) menegaskan empat poin.
1. Saya menolak dilakukan otopsi dari pihak kepolisian karena kejadian tersebut musibah.
2. Saya menolak dilakukan proses hukum karena kejadian tersebut musibah.
3. Saya tidak akan menuntut pihak mana pun terkait kejadian tersebut baik melalui hukum adat maupun hukum negara Indonesia.
4. Surat pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar tanpa paksaan pihak mana pun.
Singgih menjelaskan, kejadian ini berawal saat satu keluarga itu berangkat dari Alahan Panjang, Sumatera Barat, menuju Kabupaten Bungo untuk bersilahturahmi dengan keluarga mereka, Jumat (12/4/2024) sekira pukul 13.00 WIB, menggunakan mobil.
Namun, dalam perjalanan, mobil yang mereka tumpangi terjebak lumpur di jalan milik perusahaan sawit PT SMA.
M sempat menelepon adik iparnya, Wadi, dan memberi tahu bahwa mobil mereka terjebak dalam lumpur pada pukul 18.00 WIB.
Dua jam berselang sekitar pukul 20.00 WIB, Wadi menemukan mobil korban.
Wadi melihat mesin mobil dalam keadaan hidup dan kaca depan mobil tertutup, sedangkan kaca belakang terbuka sekitar 5 cm.
Saat itu, Wadi membuka pintu kiri belakang dan menemukan M, istri, dan dua anaknya, sudah meninggal. Ia pun bergegas melapor ke Polsek Limbur Lubuk Mengkuang.
Dikutip dari Tribun Lampung, Singgih mengatakan, dugaan sementara, satu keluarga itu meninggal akibat menghirup gas beracun dari saluran AC yang tersumbat.
Keempat korban sudah dibawa keluarganya ke Kabupaten Solok, Sumatera Barat, untuk dimakamkan. (Penulis: Kontributor Jambi, Suwandi|Editor: Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.