Cerita Ryan, Nekat Berhenti Kerja di Bank demi Jualan Kue Lapis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kue lapis menjadi salah satu kue yang wajib ada di meja-meja rumah saat hari raya Idul Fitri.

Lapis legit adalah salah satu kue tradisional khas Indonesia. Kue itu dibuat dengan bahan margarin, mentega, susu kental manis, bumbu spekuk, kuning telur, tepung terigu, gula halus, dan vanili.

Baca juga: Cerita di Balik Antrean Panjang Pemudik di Pelabuhan Merak, Macet 10 Jam dan Tiket Habis

Seorang pengusaha kue lapis legit di Pontianak, Ryan Dwi Sulistiawan mengaku, kebanjiran order pada hari raya Idul Fitri tahun ini.

“Saya tutup orderan 700 cetak kue lapis tahun ini. Permintaan ini meningkat dari tahun lalu,” kata Ryan ditemui di rumahnya, Minggu (7/4/2024).

Ryan awalnya adalah seorang karyawan di sebuah bank. Setelah 10 tahun bekerja, dia nekat berhenti dan memutuskan membuka usaha kue lapis legit sejak tahun 2018.

Ryan belajar membuat kue lapis dari orangtuanya.

“Orangtua saya dulu senang membuat kue lapis dan membagikan kepada keluarga dan tetangga sebagai hadiah,” ucap Ryan.

Pada saat itu pun, Ryan kerap membawa kue lapis buatan orangtua kepada teman-temannya dan mendapat respons baik.

“Ternyata teman-teman saya suka dan mereka mendorong kue lapis itu dijual,” ungkap Ryan.

Kue lapis Ryan terdapat sejumlah varian. Di antaranya original, coklat hazelnut, keju, coklat keju, dairy milk, pandan, moscovis, prune, nutella.

Kue lapis legit ini dibanderol mulai harga Rp 370.000 hingga Rp 440.000.

“Kata orang-orang, yang membedakan lapis legit saya ini aromanya beda dan teksturnya lembut,” sebut Ryan.

Tidak hanya menerima pesanan lokal Pontianak, Ryan juga mengirim pesanan kue lapis ke Bandung, Yogyakarta, Padang, Bukit Tinggi, Palu, Makassar hingga Papua.

Ryan menjelaskan, kue lapis yang dikirim ke luar daerah harus ditutup rapat.

“Jadi bisa tahan hingga 10 hari. Kalau simpan di kulkas bisa tahan 2 bulan,” ungkap Ryan.