Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini Gudang Amunisi Milik TNI di Ciangsana Terbakar, Dugaan Pemicu dan Kesaksian Warga

Kompas.com - 31/03/2024, 11:08 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kebakaran gudang amunisi TNI di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah berhasil dipadamkan, Minggu (31/3/2024) pagi.

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan memastikan kebakaran gudang amunisi daerah (Gudmurah) itu tidak akan lagi menimbulkan ledakan. 

Namun demikian, pihaknya tetap melakukan penyisiran di sekitar lokasi gudang agar mengantisipasi jatuhnya korban dalam insiden itu. 

"Tapi kami juga masih menempatkan aparat kami dari Kodam Jaya dan Siliwangi khususnya Kabupaten Bogor, apabila nanti mungkin ada selongsong atau munisi yang terlempar dari ini agar dilaporkan pada kami," terangnya.

Pendinginan 

Sementara itu, lanjut Hasan, usai api berhasil dipadamkan lalu dilakukan proses pendinginan. Hal itu bertujuan untuk memastikan tidak ada lagi titik api di dalam dan sekitar gudang. 

"Tadi kita sudah melakukan langkah penanganan untuk pemadaman titik api dari gudang nomor 6 Gudmurah Kodam Jaya. Pukul 03.45 WIB tadi. Dapat kita pastikan titik api sudah dipadamkan," ujar Hasan kepada wartawan di lokasi, Minggu pagi.

Baca juga: Gesekan Amunisi Kedaluwarsa Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Gudang di Ciangsana

Kesaksian warga 

Kondisi lokasi kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik TNI AD, Kodam Jaya, di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah padam pada Minggu (31/3/2024).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kondisi lokasi kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik TNI AD, Kodam Jaya, di Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah padam pada Minggu (31/3/2024).

Seperti diberitakan sebelumnya, warga di perkampungan dekat Gudmurah milik Kodam Jaya TNI AD itu sempat panik. 

Sejumlah warga mendengar ledakan dan juga menyaksikan serpihan peluru beterbangan di atas kepala mereka. 

Peristiwa itu saat warga ronda usai untuk mengantisipasi warga yang masuk ke area berbahaya itu. 

"Sekitar jam 19.30 malam, kita lagi jaga di pos, jarak radius 300 meteran dari lokasi ledakan. Nah, itu pas di atas kepala persis (serpihan peluru terbang)," ucap warga Ciangsana, Sopian Doyok (43), saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu. 

Menurutnya, serpihan itu lalu diambil warga dan tak ada warga yang terluka. Beberapa saat kemudian, sejumlah anggota TNI mengambil dan mengamankan serpihan itu. 

"Sekitar satu jam lah setelah itu, enggak lama pas stand by di situ sama teman-teman pemerintah desa, itu pas lagi kencang-kencangnya, dar dor dar dor, pas lagi banyak ledakan. Pas di atas kepala, dan akhirnya diambil serpihannya itu di bawah," ungkapnya.

Gesekan amunisi 

Terkait insiden itu, Panglima Kodam (Pangdam)/Jaya Mayjen Mohamad Hasan mengatakan, kebakaran Gudmurah milik Kodam Jaya di Ciangsana, diduga akibat gesekan amunisi kedaluwarsa.

“Kami menganalisa bahwa ini karena amunisi yang sudah kedaluwarsa,” kata Hasan saat konferensi pers di sekitar lokasi, Sabtu (30/3/2024) petang.

Hasan menuturkan, pihaknya sebenarnya telah membuat surat pengembalian atau disposal terkait amunisi kedaluwarsa itu.

“Penghapusan sebenarnya dari awal tahun kemarin tapi karena ini masih berproses,” kata Hasan.

“Kita kumpulkan dulu kita rapikan satu per satu sehingga ini kemungkinan adalah karena seperti bahan peledak, bahan kimia, yang kemungkinan sangat labil,” ucap dia.

(Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: David Oliver Purba)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Informan Polisi, Ketua RT di Palembang Dianiaya Warganya

Dituduh Informan Polisi, Ketua RT di Palembang Dianiaya Warganya

Regional
Tangisan Santri di Palangkaraya Usai Tusuk Gurunya hingga Tewas

Tangisan Santri di Palangkaraya Usai Tusuk Gurunya hingga Tewas

Regional
Optimalkan Ikan sebagai Makan Bergizi dan Bernilai Ekonomis, Pemkab HST Gelar Lomba Masak Ikan

Optimalkan Ikan sebagai Makan Bergizi dan Bernilai Ekonomis, Pemkab HST Gelar Lomba Masak Ikan

Regional
Nyaris Tenggelam, Tim SAR Evakuasi 30 Penumpang Kapal Q Ekspress di Buton Selatan

Nyaris Tenggelam, Tim SAR Evakuasi 30 Penumpang Kapal Q Ekspress di Buton Selatan

Regional
Jadi Titik Awal Perjalanan Biksu Thudong, Bukit Kessapa Bakal Dijadikan Obyek Wisata Sejarah Buddha di Indonesia

Jadi Titik Awal Perjalanan Biksu Thudong, Bukit Kessapa Bakal Dijadikan Obyek Wisata Sejarah Buddha di Indonesia

Regional
Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Coba Bermain Saham, Mahasiswi di Pulau Sebatik Gelapkan Uang J&T hingga Lebih Rp 300 Juta

Regional
Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Dirjen Imigrasi Meresmikan ULP Sebatik, Momentum Penting Pemberdayaan Masyarakat Perbatasan

Regional
Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Regional
Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo Asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo Asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com