Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kompas.com - 28/03/2024, 19:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kasus seorang nenek berinisial MW (71) asal Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dituduh santet oleh tetangganya SL akhirnya berujung damai.

Kasus yang sempat dilaporkan ke Kepolisian Resor Kupang Kota (Polresta) beberapa waktu lalu diselesaikan dengan restorative justice atau perdamaian di ruangan Reserse dan Kriminal Polresta, Kamis (28/3/2024).

Perdamaian itu terjadi setelah adanya permintaan antara keluarga besar korban MW dan pelaku SL melalui Kepala Bidang Operasional (KBO) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta, Inspektur Dua (Ipda) Rudy Soik untuk difasilitasi restorative justice.

Baca juga: Kronologi Warga Rusak Rumah Pasutri yang Dituding Dukun Santet, Berawal dari Tetangga Meninggal

Hadir dalam pertemuan itu, Kepala Polresta Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Aldinan Manurung, KBO Satreskrim Polresta Ipda Rudy Soik, korban MW dan keluarga besarnya serta pelaku SL dan keluarganya.

Sebelum memulai acara perdamaian, SL yang sempat menjalani masa tahanan di sel Polresta menjabat tangan dan mencium satu persatu keluarga MW, termasuk MW sendiri. Dia pun meminta maaf.

Acara perdamaian itu digelar secara adat dengan sebotol sopi (miras khas NTT) dan kain adat motif Kabupaten Sikka yang disimpan di meja.

Acara itu ditutup dengan pengalungan kain adat kepada MW dan anaknya oleh pelaku SL dan keluarganya. Setelah itu mereka minum sopi bersama.

Rencananya, proses perdamaian digelar lagi di rumah MW pada Senin (1/4/2024) mendatang. Keluarga MW pun mengundang Kapolresta untuk hadir dalam acara itu.

Kapolresta Kupang Kombespol Aldinan Manurung mengatakan, setiap persoalan tidak harus diputuskan melalui sidang di pengadilan, sehingga digelar restorative justice dengan kearifan lokal dan kebudayaan.

"Tapi intinya tidak menghilangkan rasa keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum," kata Aldinan.

Menurut Aldinan, restorative justice merupakan langkah positif yang harus dibudayakan dalam setiap menghadapi permasalah kecil maupun yang besar.

"Untuk restorative justice secara umum baru pertama kali kita gelar di Polresta dengan cara adat. Ini langkah positif untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita hadir di tengah mereka dalam perkara sekecil apapun," ujar Aldinan.

Baca juga: Warga di Dompu NTB Blokade Jalan dan Rusak Rumah Tertuduh Dukun Santet

Sebelumnya diberitakan, MW, wanita berusia 71 tahun asal Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, dituduh santet dan rumahnya dirusak tetangga.

Tak terima, MW bersama keluarganya melaporkan kejadian itu ke Markas Kepolisian Resor Kupang Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com