Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir Pantura, Salatiga Bersiap Sambut Lonjakan Pemudik

Kompas.com - 22/03/2024, 20:26 WIB
Dian Ade Permana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Salatiga mewaspadai lonjakan arus mudik karena banjir yang terjadi di Pantura.

Jika banjir tak mereda, Salatiga diprediksi akan menjadi kota transit bagi para pemudik.

Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengatakan, penambahan intensitas arus mudik menuju Jawa Tengah tahun ini diperkirakan mencapai 70.000 kendaraan.

"Kami berharap banjir di Pantura tidak semakin meluas. Sebab jika itu terjadi, kemungkinan besar nanti pemudik yang menuju arah Pantura akan memilih melewati jalur Salatiga," jelasnya.

Baca juga: Jelang Arus Mudik, Polisi Petakan 63 Titik Rawan di Jabar

Yasip mengungkapkan, selama arus mudik kemungkinan besar Kota Salatiga akan menjadi lokasi transit menuju ke arah timur.

"Kami berharap semua pihak bisa memberikan masukan-masukan yang positif dan konstruktif agar kelancaran arus dan keamanan dapat terselenggara dengan baik," paparnya.

Sementara Kabag Ops Polres Salatiga Kompol Mochamad Zazid dalam Tactical Floor Game (TFG) menyampaikan, Operasi Ketupat Candi (OKC) akan dimulai 4-16 April 2024.

"Pada pelaksanaannya nanti, akan ada hal berbeda khususnya dalam cara bertindak (CB), yaitu terkait dengan penempatan personel maupun pendirian Pos Pengamanan (Pos Pam)," terangnya, Jumat (22/3/2024).

Pos Pam Terpadu di Bundaran Tamansari dan Terminal Tingkir kemudian Pos Pam Sinergitas di depan Mako Polres Salatiga. Sementara 10 Pos Strong Point yang meliputi Pos SP Blotongan, Pos SP Kauman, Pos SP Simpang 4 Aulia, Pos SP Pasar Rejosari. Selanjutnya di Pos SP Bendosari, Pos SP Blauran, Pos SP, Bethany, Pos SP Simpang 3 ABC, Pos SP Cengek dan Pos SP Exit Tol Tingkir Salatiga.

Zazid menyampaikan, sebanyak 314 personel dilibatkan dalam OKC 2024.

Baca juga: Jateng Diprediksi Jadi Tujuan Mudik 61,6 Juta Orang, Dishub Siapkan 35 Posko Terpadu Mudik

"Selain itu didukung rekan TNI dan instansi terkait dari Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Banpol serta ormas," paparnya.

Menurut Zazid, Pos Strong Point merupakan hal baru dalam Pola Pengamanan Operasi Ketupat Candi 2024.

"Selain itu akan ada cara bertindak (CB) baru saat mengatasi gangguan kamtibmas maupun kamseltibcarlantas. Hal ini dimaksudkan agar petugas dapat sesegera mungkin mengatasi gangguan ataupun kemacetan yang ada dengan pengerahan personil yang di Pos Strong Point sehingga gangguan atau kemacetan tersebut segera dapat diurai," kata Zazid.

Dia berharap dengan digelarnya TFG, personel bisa memahami dan menjalankan tugas dengan baik. "Sehingga pelaksanaan Operasi Ketupat Candi dapat berjalan lancar dan aman, masyarakat dapat merayakan Idul Fitri secara aman dan nyaman," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com