50 Calon Mahasiswa dari China Mau Kuliah di Universitas Baiturrahmah

PADANG, KOMPAS.com - Sebanyak 50 calon mahasiswa asal China siap masuk ke Padang, Sumatera Barat untuk menempuh masa kuliah di Universitas Baiturrahmah.

Para calon mahasiswa itu tertarik mengambil program studi kedokteran gigi di universitas pimpinan mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Musliar Kasim itu.

Rektor Universitas Baiturrahmah Musliar Kasim, Jumat (22/3/2024) di Padang mengatakan, permintaan para calon mahasiswa itu disampaikan kepada Atase Pendidikan Indonesia di China.

"Saya dihubungi Atase Pendidikan Indonesia untuk China. Beliau menyampaikan permohonan calon mahasiswa China yang mau kuliah di Universitas Baiturrahmah," kata Musliar.

Menurut Musliar, permintaan calon mahasiswa China itu masih dibahas bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X.

Baca juga: Universitas Baiturrahmah Kurangi Biaya Kuliah demi Kuota Internet Mahasiswa

Pembahasan itu, kata mantan Rektor Universitas Andalas itu, terkait kuota calon mahasiswa di Universitas Baiturrahmah.

"Kalau kuotanya tidak dikurangi itu tidak ada masalah. Selama ini kita dapat 100 kursi kuota mahasiswa baru untuk kedokteran gigi."

"Jadi kalau ditambah dengan China itu harus 150 kursi," kata Musliar.

Selain itu, kata Musliar, persyaratan bagi mereka yang ingin berkuliah di Universitas Baiturrahmah adalah wajib pandai bahasa Indonesia.

Saat ini, kata Musliar, ada tiga mahasiswa asing asal Vietnam yang berkuliah di Universitas Baiturrahmah.

"Ketiganya sudah bisa berbahasa Indonesia. Sebelum masuk, mereka les bahasa Indonesia," kata Musliar.

Menurut Musliar, persyaratan wajib pandai berbahasa Indonesia bagi mahasiswa asing bertujuan agar bahasa Indonesia dikenal dunia internasional.

"Mereka yang mau kuliah tempat kita tentu harus ikut persyaratan kita. Bahasa Indonesia harus lebih dikenal di dunia internasional," kata Musliar.

Musliar mengatakan, program studi kedokteran gigi Universitas Baiturrahmah merupakan salah satu program favorit bagi calon mahasiswa asal Sumatera.

Mereka yang kuliah di program studi kedokteran gigi itu, kata Musliar, 45 persen merupakan mahasiswa dari luar Sumatera Barat.

Program studi ini pun dilengkapi dengan rumah sakit praktek Rumah Sakit Gigi dan Mulut Baiturrahmah.