DEMAK, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) kali ini, menjadi yang terparah sejak 32 tahun terakhir. Masjid Agung Demak pun sempat tergenang banjir.
Alun-alun Demak yang berada di depan masjid peninggalan para Walisongo pun turut tenggelam.
Meski begitu, di serambi Masjid Agung Demak, pelaksanaan mengaji Ramadhan diikuti dari ratusan orang dari berbagai kota tetap berlangsung khidmat.
Baca juga: Kalau Seperti Ini Terus, Demak Tidak Bisa Kering
Para santri Ramadhan seolah mengabaikan apa yang terjadi dan memilih khusyu mendengar siraman rohani, mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Ta'mir Masjid Agung Demak, Hj. Ahmad Zainuri mengatakan, setidaknya terdapat 125 santri putra-putri dari berbagai daerah yang mengikuti kegiatan Ramadhan di Masjid Agung Demak.
Mulai dari Manado, Sragen, Magelang dan berbagi daerah lain untuk mengikuti kegiatan Ramadhan di Masjid Agung Demak.
Kata Ahmad, banjir sempat masuk ke halaman masjid hingga 10 sentimeter. Namun kegiatan tetap berlangsung.
"Kegiatan Alhamdulillah tetap jalan, karena di masjid ini kan ada santri Ramadhan, bagaimanapun dari berbagai daerah," kata Ahmad kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2024).
Para santri Ramadhan datang untuk mengikuti kegiatan di Masjid Agung Demak yang sudah menjadi rutinitas selama bulan puasa.
Ahmad menyebutkan, kegiatan akan akan berlangsung hingga tanggal 25 Ramadhan 1445 Hijriah.
"Ngaji dari malam, pagi, siang, sore sampai habis tarawih masih ada lagi," beber dia.
"Kita berbeda nggeh, karena di sini pematerinya ada beberapa orang, ada bagian tafsir, hadist, ada bagian fiqih, Al Qur'an ada," imbuhnya.
Ahmad menuturkan, kawasan Alun-alun Demak mulai tergenang banjir sejak Minggu (17/3/2024). Meskipun saat ini mulai surut, banjir sempat meninggi dan menggenangi halaman Masjid Agung Demak.
"Dari kemarin pertama kali banjir ta'mir Masjid Agung sudah mengusahakan lingkungan dalam pagar masjid ini bisa kering," tutur Ahmad.
Untuk mengeringkan halaman masjid, pihaknya menyediakan 5 pompa untuk menyedot air.