Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Dihadapan Bupati Siak dan Kepala Daerah Se-Indonesia, Kang Emil Minta Mereka Berkontribusi Realisasikan IKN

Kompas.com - 15/03/2024, 19:43 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Bupati Siak Alfedri bersama kepala daerah provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dengan tema "Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Ibu Kota Nusantara untuk Mewujudkan Kota Dunia untuk Semua", di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

"Ya, kami ikut dalam rapat koordinasi tentang Ibu Kota Nusantara (IKN). Tentunya Pemerintah Kabupaten Siak satu diantara pemerintah daerah lainnya sangat mendukung program ungulan bapak Presiden RI Joko Widodo (unutk) menjadikan Indonesia emas di tahun 2045," ujar Alfedri dalam siaran persnya, Jumat.

Rakor yang diprakarsai oleh Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Deputi Bidang Pembangunan ini adalah sebagai upaya untuk menyosialisasikan pengenalan IKN kepada kepala daerah.

Tak hanya itu, rakor tersebut juga untuk mengajak kepala daerah berkontribusi terhadap keberlangsungan dan mendukung terciptanya pusat ibu kota terbarukan, yang sesuai dengan khasanah budaya nusantara, yaitu Bhineka Tunggal Ika.

Nantinya pusat kota di IKN tersebut akan mengusung konsep kota terbarukan yang ramah lingkungan dan terdepan dalam menciptakan suasana asri, alami serta cinta bumi.

Baca juga: 16,47 Persen Area Hijau di IKN Bakal Jadi Kawasan Pangan

Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan, IKN menjadi langkah transformasi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"IKN adalah bentuk kontribusi aktif Indonesia dalam menjawab berbagai tantangan, tentu Indonesia akan mendunia sebagai contoh pengembangan kota urban di dunia," kata Bambang dalam siaran persnya.

Hadir dalam rakor tersebut Ridwan Kamil. Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) ini merupakan  kurator atau mandor yang mengawasi, menggerakan dan merencanakan pembangunan IKN,

 

Pada kesempatan itu, Ridwan Kamil membandingkan pembangunkan IKN dengan DKI Jakarta. Menurutnya DKI Jakarta  tidak pernah di desain sebagai ibu kota negara.

"Jakarta ini dari dulu tidak pernah di persiapkan untuk jadi ibu kota. Saya ulangi, Jakarta dari dulu tidak pernah disiapkan menjadi Ibu Kota Republik Indonesia," kata pria yang akrab disapa Kang Emil ini.

Dia mengatakan, Jakarta menjadi Ibu Kota karena ketidaksengajaan dan keterpaksaan karena keadaan pada masa itu.

"Oleh karena itu pusat Ibu Kota (Indonesia pada masa lalu) selalu berpindah-pindah karena memang tidak ada konsep dan perencanaan ketika bangsa ini merdeka," kata Kang Emil.

Baca juga: Terapkan Green Tourism di IKN, Kemenparekraf Siapkan Dana Alokasi Khusus

Untuk itu, dia mengajak seluruh kepala daerah ikut serta menginvestasikan dan sesegera mungkin merealisasikan Ibu Kota Terbarukan di IKN. Kang Email yakin dengan usaha bersama-sama pembangunan IKN akan tercapai.

"Harus saya akui, karena melalui konsep tata kelola IKN akan tercipta unsur-unsur kenusantaraan kita tampil di IKN ini, seperti ragam macam khas adat budaya akan mengisi di setiap fasilitas dan ruang untuk di tampilkan sebagai indentitas nusantara nantinya. Sehingga dapat membentuk ekosistem terbarukan," ujar Kang Emil. 

Kang Emil pun membuka mata cakrawala para kepala daerah untuk bisa ambil bagian dalam pembangunan IKN.

Dia juga meminta kepala daerah untuk memandang investasi terbarukan akan tercipta di kawasan IKN dalam wujud fasilitas publik. Dengan begitu, kota IKN akan bisa menjadi kota yang layak huni dan dicintai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com