Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Longsor dan Angin Kencang Terjang Sumbawa, Empat Rumah Terdampak

Kompas.com - 15/03/2024, 10:40 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem angin kencang dan hujan deras serta tanah longsor berdampak pada empat rumah warga di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Rusdianto, membenarkan peristiwa ini.

Menurutnya, dampak dari cuaca ekstrem angin kencang, hujan lebat, gelombang tinggi dirasakan merata oleh warga NTB khususnya Sumbawa selama seminggu ini.

“Benar, dari laporan sementara yang kami terima ada empat rumah warga terdampak angin kencang dan tanah longsor di kecamatan yang berbeda,” kata Rusdianto saat dikonfirmasi Jumat (15/3/2024).

Baca juga: BMKG Sebut Banjir di Semarang Bukan Hanya Karena Cuaca Ekstrem

Warga terdampak tanah longsor yaitu Hamla M Said (59) di Kelurahan Pekat, Kecamatan Sumbawa.

“Tanah longsor karena hujan lebat menyebabkan tanah di lokasi tersebut rawan. Topografi berada di ketinggian pegunungan,” ucap Rusdianto.

Adapun tiga rumah warga terdampak angin kencang diantaranya Rusli (52) di Desa Olat Rawa, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa.

Selanjutnya, rumah milik Hatiah di PPN Bukit Indah, Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, diterjang angin kencang hingga rusak parah.

Kemudian kejadian Jumat (15/3/2024) subuh atap rumah warga terbuat dari seng terbawa angin kencang di Dusun Keramat Desa Tarusa Kecamatan Buer, laporan lengkapnya menyusul.

“Kondisi semua atap rumah warga terdampak angin kencang lepas dan terbang ada yang nyangkut di pohon, rumah tetangga dan jatuh ke tanah. Pemilik rumah, beserta keluarganya, dilaporkan selamat,” sebut Rusdianto.

Baca juga: Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jabodetabek hingga 18 Maret 2024

Pascakejadian, tim BPBD, pemerintah kecamatan dan desa didukung oleh TNI dan Polri langsung bergerak ke lokasi untuk memberikan bantuan, melaksanakan gotong royong dan melakukan pendataan.

"Saat ini proses pendataan masih dilakukan oleh tim BPBD untuk mengetahui lebih rinci dampak yang ditimbulkan oleh bencana cuaca ekstrem. Kemungkinan warga terdampak akan bertambah jika kondisi cuaca belum normal," jelasnya.

Dikatakan, setelah dilakukan pendataan, pemerintah akan segera memberi bantuan kepada korban.

"Bantuan akan segera diberikan kepada pemilik rumah yang terdampak, serta langkah-langkah pemulihan segera diambil untuk membantu memulihkan kondisi yang terkena dampak," ucapnya.

Ia mengimbau warga waspada dengan bencana angin kencang, banjir bandang, banjir rob, dan lain-lain dampak cuaca ekstrem.

“Bagi nelayan diharapkan untuk selalu memantau kondisi cuaca apalagi saat sekarang sedang tidak bersahabat,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bayi Terpisah Saat Proses Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Proses Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com