Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Hujan Deras Sebabkan Jalan Ambles dan Tanah Longsor di Ngaliyan Semarang...

Kompas.com - 15/03/2024, 05:27 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Hujan yang tak kunjung reda di Kota Semarang menyebabkan banjir, jalan ambles, hingga tanah longsor di sejumlah titik wilayah.

Salah satunya, tanah longsor di Perumahan Permata Puri, Ngaliyan, Kota Semarang.

Salah satu warga terdampak, Ahmad Subaidi, mengatakan, tanah longsor tersebut terjadi pada Rabu (13/3/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Kota Semarang Dikepung Banjir, Berikut Perinciannya...

Dirinya mengatakan, jalanan yang menghubungkan antar wilayah itu sudah mulai ambles sejak beberapa tahun lalu.

Namun, lantaran hujan di Kota Semarang yang tak kunjung reda, lantas berimbas pada jalanan dekat tempat tinggalnya tersebut.

"Di bawah jalan itu kan ada gorong-gorong, saluran air besar itu sudah bocor. Makanya tanahnya selalu masuk ke gorong-gorong terus hilang kebawa air. Airnya berkurang, otomastis permukaan jalan menurun," ucap Ahmad saat ditemui Kompas.com, Kamis (14/3/2024) malam.

Baca juga: Banjir Semarang, Longsor, dan Terjangan Puting Beliung...

Baca juga: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Jateng Mulai 12-14 Maret 2024, Mana Saja?

Bukan kejadian yang pertama kali

Sejumlah kendaraan melewati banjir yang merendam jalur pantura di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024). Intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya air sungai di sekitar ruas jalan di kawasan itu mengakibatkan banjir dengan ketinggian 40 cm - 1,5 meter sehingga menyebabkan lalu lintas dari Kota Semarang menuju Kabupaten Demak maupun sebaliknya terganggu.ANTARA FOTO/Makna Zaezar Sejumlah kendaraan melewati banjir yang merendam jalur pantura di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024). Intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya air sungai di sekitar ruas jalan di kawasan itu mengakibatkan banjir dengan ketinggian 40 cm - 1,5 meter sehingga menyebabkan lalu lintas dari Kota Semarang menuju Kabupaten Demak maupun sebaliknya terganggu.

Akibatnya, imbuh Ahmad, dua rumah di bagian samping kanan dan kiri jalan mengalami kerusakan dan tampak menggantung.

Meski demikian, Ahmad menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Alhamdulillah, semuanya sehat selamat. Untuk tanah longsor belum ada evakuasi. Tapi pihak pengembang sudah menemui kami, mereka sedang menyediakan rumah untuk evakuasi kami," katanya lagi.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, selain tempat tinggalnya di RT 5, ada dua lokasi lain di Perumahan Permata Puri yang mengalami tanah longsor. Yaitu di RT 06, dan kawasan depan pos keamanan.

Bahkan, aliran listrik dan air di sekitar wilayah tersebut sempat mati dan terputus.

"Sementara ini sudah aman. Tadi pagi (Kamis), seharian PLN juga terputus karena tiang listrik ambruk. Tapi sekarang sudah nyala lagi mulai jam 3 sore," ujar dia.

Baca juga: Dampak Banjir Semarang, Daop 6 Yogyakarta Batalkan Perjalanan 4 Kereta, Apa Saja?

Sementara itu, salah satu pekerja yang tinggal di dekat wilayah kejadian, Nur, mengatakan, longsor di Perumahan Permata Puri bukanlah yang pertama kali.

Namun, longsor kali ini menjadi kejadian paling parah. Terlebih, longsor yang terjadi di RT 6 RW 8 dengan kedalaman 10 meter hingga 15 meter dan luasan sekitar 50 meter.

Dampaknya, menyeret satu unit mobil dan bangunan gudang ambles ke bawah.

"Semenjak ada proyek apartemen itu semakin sering ambles," pungkas dia.

Baca juga: Jalan Ambles di Tengaran, Rumah Warga Terisolasi, 229 Jiwa Terancam Krisis Air Bersih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com